Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Bangli menjadi tempat percontohan bagi 40 Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Lembaga Pemasyarakatan se-Indonesia dalam hal layanan kesehatan dan program rehabilitasi warga binaan pemasyarakatan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Ahli Utama Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nugroho mengatakan bahwa Lapas Narkotika Bangli memiliki keunikan tersendiri sehingga sering mendapatkan kunjungan baik internal kementerian maupun eksternal.
“Kita tidak mencari yang terbaik, tapi Lapastik Bangli ini memiliki keunikan sendiri sehingga menarik perhatian dari Jenderal-Jenderal BNN se-Indonesia yang dipimpin langsung oleh Kepala BNN RI,” kata dia di Denpasar, Bali, Kamis.
Tim Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi serta 40 Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lembaga Pemasyarakatan diterima oleh Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli Agus Pritiatno dan seluruh jajaran dalam rangka penguatan layanan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan.
Baca juga: 572 warga binaan Lapas Narkotika Bangli rayakan Idul Adha
Turut hadir dalam kesempatan ini mewakili Kakanwil Kemenkumham Bali, Kepala Divisi Pemasyarakatan Gun Gun Gunawan serta Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar mewakili Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Gun Gun Gunawan menyatakan bahwa Lapas Narkotika Bangli memiliki keunikan tersendiri yang patut menjadi percontohan bagi pengelolaan Lapas di Indonesia.
Kepala Divisi Pemasyarakatan juga menyampaikan selamat datang di Bali khususnya Lapas Narkotika Bangli dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi Kepala Lapas/Rutan yang hadir, sekaligus pemasyarakatan dalam lingkup yang lebih luas.
“Jangan segan-segan untuk menyampaikan masukan kepada Pak Agus selaku Kalapastik Bangli dan jangan malu untuk meniru hal-hal yang dapat ditiru,” kata Gun Gun Gunawan.
Baca juga: BNN Bali: Fokus rehabilitasi napi narkoba yang dominasi lapas
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar Agung Alit Adnyana yang hadir dalam kesempatan ini juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menjalin sinergitas yang baik selama ini dengan Lapastik Bangli.
“BNNK Gianyar, bahkan BNNP Bali, sudah bersinergi dengan Lapastik Bangli untuk mengimplementasikan Inpres no 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi P4GN (Pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika) dengan program Rehabilitasinya, sehingga wajar diberikan penghargaan oleh BNN Provinsi Bali,” kata Agung.
Setelah seremoni penyambutan, peserta studi tiru diajak berkeliling kantor oleh Kalapas Bangli Agus Pritiatno untuk melihat layanan kesehatan, melihat program pembinaan seperti pembuatan tempe, tahu dan bengkel kegiatan kerja warga Lapas serta ditutup dengan penampilan yel-yel peserta rehabilitasi sebagai acara hiburan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Ahli Utama Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ditjenpas RI Nugroho pada akhir kegiatan studi tiru menyampaikan bahwa Lapas/Rutan se-Indonesia perlu datang ke Lapastik Bangli untuk melaksanakan kegiatan studi tiru seperti yang dilakukan oleh 40 UPD Lapas yang datang dari berbagai tempat di Indonesia.
Baca juga: Wagub Bali harapkan makin banyak ruang kreativitas bagi napi
Dia berjanji akan mengirim kepala lapas khususnya dari Kalimantan untuk datang belajar dari pengalaman pembinaan warga binaan di lapas Narkotika Bangli.
Kepala Lapas Narkotika Bangli Agus Pritiatno menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan suatu kehormatan bagi Lapas Narkotika Bangli.
Dia berharap kegiatan kunjungan ini membawa kontribusi yang signifikan terhadap pelayanan kesehatan dan program rehabilitasi warga binaan di seluruh Indonesia khususnya bagi 40 Lapas yang datang berkunjung ke Lapastik Kelas II A Bangli.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Ahli Utama Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nugroho mengatakan bahwa Lapas Narkotika Bangli memiliki keunikan tersendiri sehingga sering mendapatkan kunjungan baik internal kementerian maupun eksternal.
“Kita tidak mencari yang terbaik, tapi Lapastik Bangli ini memiliki keunikan sendiri sehingga menarik perhatian dari Jenderal-Jenderal BNN se-Indonesia yang dipimpin langsung oleh Kepala BNN RI,” kata dia di Denpasar, Bali, Kamis.
Tim Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi serta 40 Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lembaga Pemasyarakatan diterima oleh Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli Agus Pritiatno dan seluruh jajaran dalam rangka penguatan layanan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan.
Baca juga: 572 warga binaan Lapas Narkotika Bangli rayakan Idul Adha
Turut hadir dalam kesempatan ini mewakili Kakanwil Kemenkumham Bali, Kepala Divisi Pemasyarakatan Gun Gun Gunawan serta Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar mewakili Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Gun Gun Gunawan menyatakan bahwa Lapas Narkotika Bangli memiliki keunikan tersendiri yang patut menjadi percontohan bagi pengelolaan Lapas di Indonesia.
Kepala Divisi Pemasyarakatan juga menyampaikan selamat datang di Bali khususnya Lapas Narkotika Bangli dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi Kepala Lapas/Rutan yang hadir, sekaligus pemasyarakatan dalam lingkup yang lebih luas.
“Jangan segan-segan untuk menyampaikan masukan kepada Pak Agus selaku Kalapastik Bangli dan jangan malu untuk meniru hal-hal yang dapat ditiru,” kata Gun Gun Gunawan.
Baca juga: BNN Bali: Fokus rehabilitasi napi narkoba yang dominasi lapas
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar Agung Alit Adnyana yang hadir dalam kesempatan ini juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menjalin sinergitas yang baik selama ini dengan Lapastik Bangli.
“BNNK Gianyar, bahkan BNNP Bali, sudah bersinergi dengan Lapastik Bangli untuk mengimplementasikan Inpres no 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi P4GN (Pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika) dengan program Rehabilitasinya, sehingga wajar diberikan penghargaan oleh BNN Provinsi Bali,” kata Agung.
Setelah seremoni penyambutan, peserta studi tiru diajak berkeliling kantor oleh Kalapas Bangli Agus Pritiatno untuk melihat layanan kesehatan, melihat program pembinaan seperti pembuatan tempe, tahu dan bengkel kegiatan kerja warga Lapas serta ditutup dengan penampilan yel-yel peserta rehabilitasi sebagai acara hiburan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Ahli Utama Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ditjenpas RI Nugroho pada akhir kegiatan studi tiru menyampaikan bahwa Lapas/Rutan se-Indonesia perlu datang ke Lapastik Bangli untuk melaksanakan kegiatan studi tiru seperti yang dilakukan oleh 40 UPD Lapas yang datang dari berbagai tempat di Indonesia.
Baca juga: Wagub Bali harapkan makin banyak ruang kreativitas bagi napi
Dia berjanji akan mengirim kepala lapas khususnya dari Kalimantan untuk datang belajar dari pengalaman pembinaan warga binaan di lapas Narkotika Bangli.
Kepala Lapas Narkotika Bangli Agus Pritiatno menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan suatu kehormatan bagi Lapas Narkotika Bangli.
Dia berharap kegiatan kunjungan ini membawa kontribusi yang signifikan terhadap pelayanan kesehatan dan program rehabilitasi warga binaan di seluruh Indonesia khususnya bagi 40 Lapas yang datang berkunjung ke Lapastik Kelas II A Bangli.