Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi IV DPRD Bali Budi Hartawan menilai perhatian pemerintah provinsi pada anak-anak yang mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) masih kurang.
"Pemerintah harus lebih memberi perhatian pada keberadaan SLB. Jangan sampai ada kesan diskriminasi pada anak-anak di SLB. Mengingat kondisi SLB di Bali, baik dari sarana prasana maupun ketersediaan tenaga pendidik masih kurang memadai," kata Budi Hartawan di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, kondisi gedung di sejumlah SLB di Bali sudah tidak memadai dan ruang kelasnya juga sempit. Seperti kondisi di SLB Lumintang Denpasar. "Sarana prasarana yang perlu ditambah seperti laboratorium, alat-alat praktik, alat baca dan peraba," katanya.
Selain itu, kata dia, kualifikasi guru atau pendidik SLB di Bali secara umum masih rendah. Hal itu, karena minat menjadi pendidik SLB sangat kurang. Ia berharap Undiksha Singaraja bisa membuka jenjang diploma atau sarjana untuk pendidikan guru SLB.
Menurut dia, pendidik di SLB harus mempunyai konsep yang sangat penting, yaitu mereka yang benar-benar siap mengabdi, karena tidak mudah mendidik anak-anak SLB dan pendidik SLB harus berjiwa sabar.
"Ketika pendidik SLB ini menunjukkan keberhasilan dan pengabdian yang luar biasa, Pemprov Bali harus memberi penghargaan khusus pada guru tersebut," katanya.(LHS)
Pemprov Bali Kurang Perhatikan SLB
Kamis, 4 Oktober 2012 17:12 WIB