Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 35 gedung kantor yang bernaung di bawah PLN UID Bali dan satu gedung kantor PT Indonesia Power menargetkan bakal memakai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dipasang di atap pada Agustus 2022.
Menurut PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, pemanfaatan PLTS berkapasitas 489,72 kilowatt peak (kwp) di total 36 gedung perkantoran merupakan komitmen beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT).
“Saat ini energi baru terbarukan menjadi perhatian banyak pihak. Oleh karenanya, menjadi tugas bersama untuk mewujudkan komitmen PLN dalam mengawal transformasi green (menuju ramah lingkungan, Red.), salah satunya dengan memastikan PLTS atap dapat segera rampung Agustus,” kata General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Denpasar, Kamis.
Demi mengejar target itu, PLN UID Bali pun meneken kontrak kerja sama dengan PT PJB terkait pemasangan komponen PLTS di atap, photovoltaic (PV) rooftop. Kegiatan itu berlangsung di Kantor PLN UID Bali, Denpasar, Kamis.
Udayana pada siaran pers menjelaskan, pemasangan PLTS atap di kantor PLN se-Bali merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap kepemimpinan Indonesia di G20. Indonesia yang saat ini menjabat sebagai ketua forum dan tuan rumah G20 mengangkat transisi menuju energi bersih sebagai isu prioritas.
Baca juga: Pengusaha Bali beralih ke energi bersih beli ribuan unit REC PLN
“Pemasangan PLTS atap ini akan menjadi showcase (dipamerkan, Red.) saat penyelenggaraan presidensi G20 nanti, yang sekaligus menunjukkan peran PLN mengawal transisi menuju energi hijau yang berkelanjutan,” kata General Manager PLN UID Bali.
Ia menyampaikan upaya PLN beralih ke energi bersih juga sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. Udayana menyebut kebijakan itu harus didukung dan PLN bersama anak perusahaannya ikut mewujudkan visi pemerintah daerah Bali itu.
Sementara Kepala Divisi Niaga PT PJB Retno Handayani, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang sama, mengapresiasi langkah PLN UID Bali.
“Minggu depan kami rencanakan material segera tiba, dan pekerjaan secara bertahap dapat dimulai. Untuk itu, kami mohon dukungan dari PLN agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan mampu diselesaikan lebih cepat dari target yang ditetapkan,” kata Retno.
Ia berharap kerja sama antara PT PJB dan PLN dapat terus berlanjut demi mewujudkan transisi menuju energi bersih, yang dilakukan dengan membangun pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan.
Baca juga: PLN dorong "Listrik Hijau" lewat REC