Bangli (Antara Bali) Menjelang Galungan, hari raya besar umat Hindu dalam memperingati Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan), permintaan akan janur sebagai bahan dasar pembuatan sesaji di Kabupaten Bangli, Bali meningkat.
"Janur yang didatangkan dari Sulawesi itu sangat laris di sejumlah pasar di Kabupaten Bangli," tutur Anak Agung Made Oka, salah seorang konsumen janur, Jumat.
Untuk menjaga agar janur tidak cepat layu berbagi cara dilakukan para pedagang, salah satunya dengan meredam janur dalam air yang telah dicampur bahan formalin.
Agung Made Oka mengaku, dampak dari janur yang terkontamnisai bahan pengawet itu dirasakan warga masyarakat terutama para ibu rumah tangga.
"Untuk harga janur Sulawesi, memang lebih murah dari janur lokal yakni untuk satu ikat janur Sulawesi seharga Rp7.000," jelasnya.
Sedangkan janur lokal bisa mencapai Rp10.000 per ikat, namun banyak setelah menggunakan janur yang lebih murah mengalami gatal-gatal pada bagian tangannya.(LHS)