Badung (Antara Bali) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya mengharapkan para pelaku pariwisata jangan "menjual" akomodasi wisata di Bali terlalu murah.
Surya Wijaya di Badung, Minggu, menilai di tengah persaingan semakin ketat, justru sering terjadi perang harga tarif kamar hotel.
"Jika ada perang tarif terus-menerus, maka bisnis hotel tidak akan bertahan lama," ujarnya.
Menurut dia, kalau masih baru tidak masalah untuk melakukan promosi tetapi untuk jangka panjang, maka nilai kembalinya investasi (return of investment/ROI) sangat sulit dan tidak akan bagus karena merusak harga di pasaran.
Ia menyampaikan untuk hotel baru, masa promosi hanya boleh dilakukan antara enam bulan sampai satu tahun saja, jika berkelanjutan maka akan terjadi perang harga.
"Jangan menjual Bali dengan harga yang sangat murah, tetapi bagaimana meningkatkan kualitas dan pelayanan sehingga tamu tidak melihat pada harga saja melainkan pelayanan yang baik," katanya.(LHS/IGT)