Denpasar (Antara Bali) - Produsen tahu dan tempe di Bali memanfaatkan limbah produksinya sebagai bahan pembuatan minuman segar dan ampasnya dijadikan pakan ikan, sehingga mampu memberikan nilai ekonomis.
"Limbah produksi yang tadinya dibuang begitu saja, kini diolah menjadi matadagangan bernilai ekonomis sehingga mampu meningkatkan pendapatan pekerja skala rumah tangga itu," kata Ketua Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Haji Sutrisno, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, pemanfaatan limbah menjadi matadagangan yang bernilai ekonomis itu berkat pelatihan dan keterampilan yang diberikan sebuah universitas di Yogyakarta.
Sebanyak 10 orang perajin tahu tempe dari Bali mengikuti pelatihan selama sepekan di Yogyakarta, dan sekembalinya langsung menerapkan keterampilan yang diperoleh untuk menghasilkan minuman segar maupun produksi pakan ikan.
Sutrisno menambahkan, produk minuman segar dari sari tahu itu dikemas menarik dengan nama "Nata de Soya", dan telah merambah pasar dengan harga terjangkau. "Jenis minuman dalam kemasan itu juga banyak dimanfaatkan umat Islam untuk mengawali berbuka puasa," ucapnya.(*/T007)