Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat sejauh ini dari sebanyak 342.063 merchant di Pulau Dewata yang telah menerapkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), didominasi usaha yang berskala mikro.
"Usaha berskala mikro mencapai 53,6 persen dari total 342.603 merchant yang sudah mengaplikasikan penggunaan QRIS," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Minggu.
Berdasarkan data hingga 15 Oktober, setelah usaha mikro yang menempati posisi terbesar pengguna QRIS, kemudian disusul usaha kecil (30,1 persen), usaha menengah (11,3 persen) dan usaha besar (4,7 persen) dan lainnya (0,3 persen).
"Sedangkan jika dilihat sebaran berdasarkan daerahnya, merchant pengguna QRIS yang terbanyak ada di Kota Denpasar sebanyak 152.258 merchant (44 persen) dan yang terkecil di Kabupaten Bangli sebanyak 4.640 merchant (1 persen)," ujar Trisno.
Baca juga: Bank Indonesia: 322.834 merchant di Bali gunakan QRIS
Mantan Kepala KPwBI DKI Jakarta itu menambahkan, dengan penggunaan QRIS sebanyak 342.603 merchant itu menempatkan Bali pada peringkat 8 dari 34 provinsi di Tanah Air dengan jumlah merchant tertinggi.
"Kami menargetkan hingga akhir 2021 ini ada 363.100 merchant yang telah mengaplikasikan penggunaan QRIS. Sampai 15 Oktober lalu, target sudah tercapai 94 persen," ucap Trisno.
Penggunaan QRIS tidak hanya menyasar merchant dari kelompok UMKM, tetapi juga telah menyasar sektor pariwisata, kesehatan, TNI-Polri serta penerimaan pendapatan daerah Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten/kota.
Yang terbaru, kata Trisno, Bea Cukai di Ngurah Rai Bali menjadi yang pertama di Indonesia yang mengimplementasikan QRIS untuk pembayaran pungutan negara di bidang kepabeanan atas barang bawaan penumpang yang baru datang dan luar daerah pabean (luar negeri) yang nilai barangnya melebihi fasilitas pembebasan yang telah ditentukan.
Baca juga: BI Bali yakin target merchant QRIS tercapai pada November 2021
"QRIS tidak hanya dapat digunakan oleh WNI yang kembali bepergian dari luar negeri, tetapi QRIS juga sudah dapat memfasilitasi 'cross border payment' oleh wisatawan dari Thailand," ujarnya.
Trisno menegaskan transformasi digital adalah kunci agar mampu bertahan dan pulih serta bangkit dari pandemi COVID-19 sehingga perlu diterapkan pada berbagai lini kehidupan termasuk dalam bertransaksi.