Denpasar (ANTARA) - Dinas Pertanian Denpasar, Bali bersama Agro Learning Center (ALC) menginisiasi terwujudnya sistem kawasan pertanian ramah lingkungan dengan melakukan penanaman padi organik, dan kini melakukan panen perdana.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Anak Agung Gde Bayu Bramasta bersama Founder ALC, Nyoman Baskara di Denpasar, Jumat mengatakan setelah 1,5 tahun melakukan penanaman padi organik di Subak Lungatad, Desa Peguyangan Kangin, hari ini melakukan panen pertama.
"Saya sangat merespon atas inisiasi dari ALC sehingga padi yang ditanam dengan sistem ramah lingkungan telah berhasil panen. Saya berharap ke depannya agar mampu memberi pengaruh terhadap subak lainnya dalam mengelola lahan pertaniannya," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah sangat mengapresiasi upaya semua pemangku kepentingan (stakeholder) dalam mendukung terciptanya pertanian Kota Denpasar yang produktif dan ramah lingkungan.
"Hasil panen yang meningkat dan biaya produksi minimal, menjadi sebuah solusi pertanian di Kota Denpasar, dan besar harapan kami dapat menjadi percontohan bagi subak-subak atau pertanian lainnya," ujarnya.
Founder ALC, Nyoman Baskara mengatakan pertanian perkotaan dengan sistem ramah lingkungan ini sukses mencatatkan hasil produksi padi (demplot) mencapai 10,5 ton per hektare dengan biaya produksi menurun 20 persen.
Ia mengatakan sistem pertanian ini mulai diterapkan sejak 1,5 tahun lalu. Hal ini dilaksanakan guna meningkatkan kualiatas lingkungan dan pendapatan petani. Karena Subak Lungatad berada di jantung Kota Denpasar dengan luas kawasan sekitar 90 hektare, dan sangat perlu diproteksi keberadaannya sebagai lahan pertanian abadi.
"Untuk mendukung mimpi tersebut, ALC dan partner bersama Pemkot Denpasar yang didukung Pekaseh dan jajaran, membuat Demplot Padi Go Organic seluas 90 are, dan tadi sudah kita saksikan bersama hasil panennya," katanya
Baskara lebih lanjut mengatakan sebagai langkah awal saat penerapan program ini turut dilaksanakan pendekatan bersama Komunitas Lungatad Berseri guna mendukung penataan lingkungan di kawasan Subak Lungatad.
"Sejak 1,5 tahun lalu komunitas ini memberikan atensi terhadap semua elemen lingkungan. Di mulai dari kegiatan bersih-bersih jaringan irigasi skunder sepanjang 1.300 meter yang melintas dan menjadi sumber irigasi kawasan tersebut," ujarnya.
Dikatakan, saat ini saluran irigasi tersebut menjadi bersih dan indah. Tak hanya itu, saluran irigasi tersebut juga berfungsi sebagai lokasi budidaya ikan.
"Respon warga sekitar semakin positif dan antusias untuk mendukung lingkungan yang kian sehat. Kawasan yang telah dilengkapi jogging track sepanjang 1,3 km telah menjadi wahana olahraga dan rekreasi bagi warga sekitar," ujarnya.