Denpasar (ANTARA) - Ikatan Mahasiswa Masyarakat Papua (Immapa) Bali merayakan Ulang Tahun ke-30 dengan mengadakan pagelaran Seni Budaya Papua di Kesiman, Denpasar Timur, sebagai acara puncak HUT dari organisasi yang berulang tahun pada setiap tanggal 19 Mei itu.
"Acara puncak HUT Immapa sudah didahului dengan bantuan sosial bagi Mahasiswa dan Pelajar Papua di Pulau Dewata, Bazar, Nobar, Futsal serta bola voli. Juga, ada Ibadah yang dipimpin Pdt. I Wayan Sejahtera S.Th.," kata Ketua Panitia Diana Ronsumbre di Denpasar, Senin.
Diana menjelaskan acara budaya bertema "Harmoni Dalam Keanekaragaman Budaya Papua" pada Minggu (22/5) malam itu mendapat antusias dari Mahasiswa, Masyarakat, pelajar Papua di Bali.
Acaranya dihadiri Perwakilan Keluarga Besar Flobamora Bali, Perwakilan Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara (IMSU) Bali, Perwakilan Ikatan Pemuda Toraja (TONGKONAN) Udayana, Perwakilan IKAMI SULSEL, organisasi Kemahasiswaan GMKI, PMKRI Denpasar dan pihak Rektorat Universitas Warmadewa.
Baca juga: IMMAPA Bali salurkan bantuan sosial pada pelajar/mahasiswa Papua
Pada acara tersebut, Ketua Immapa Bali Yohan Kafiar menyampaikan apresiasi kepada panitia perayaan HUT ke-30 Immapa Bali atas terselenggaranya acara ini.
Yohan Kafiar juga mengajak keluarga Besar Immapa Bali agar tetap menjaga kekeluargaan yang indah ini dan senantiasa saling mendukung dalam melaksanakan studi di Bali, karena tanah Papua membutuhkan kehadiran generasi muda.
Menyikapi situasi Papua belakangan ini, Yohan Kafiar mengimbau untuk tetap tenang, fokus kepada tujuan utama untuk melaksanakan Studi dan tidak terpengaruh dengan isu-isu negatif tentang Papua.
Immapa Bali kedepannya juga semakin erat lagi. Mengutip ayat Alkitab yang diambil dari 1 Timotius 4 : 12, Yohan mengatakan jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang percaya, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Sambutan lain datang dari Alumni Mahasiswa yang diwakili oleh Jeeno Alfred Dogomo. Ia mengatakan Immapa Bali adalah wadah bagi masyarakat dan mahasiswa Papua di Pulau Dewata.
"Immapa Bali sebagai wahana belajar dan tempat mengekspresikan diri serta dapat membuka diri dengan paguyuban masyarakat lainnya di Bali sehingga bisa melihat berbagai aspek dari luar," katanya.
Baca juga: Menparekraf lepas 30 siswa Sumut magang ke Poltekpar Bali
Sementara itu, tokoh masyarakat Papua yang diwakili George A. Rumpaidus, S. St. Par selaku Pembina berharap 30 tahun Immapa Bali kiranya semakin memotivasi mahasiswa Papua maupun masyarakat Papua yang ada di Bali sehingga mampu melahirkan pemimpin-pemimpin Papua yang dapat mengubah kehidupan Papua dimasa yang akan datang.
"Sebagai sesama Orang Papua di perantauan harus saling menjaga, kalau kata orang Papua, "Sa Jaga Ko, Ko Jaga Sa, Kitong Baku Jaga".