Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta saat mengukuhkan komunitas sosial Tanam Tuwuh meminta agar anak muda di dalamnya tidak hanya menjadikan ini sekadar organisasi.
“Mari kita bangun gerakan ini tidak sekadar sebagai sebuah organisasi, tetapi sebagai sebuah gerakan spiritual, sosial dan ekologis yang menghidupkan prinsip Tri Hita Karana,” kata dia di Denpasar, Senin.
Diketahui Tanam Tuwuh dikukuhkan sebagai perpanjangan tangan dalam membantu masyarakat Bali pada tiga hal yaitu masalah sosial, kesehatan, dan pendidikan.
Wagub Bali mengatakan tak ada aliran dana langsung dari Pemprov Bali untuk mereka, namun membuka keran bagi pihak swasta maupun individual membantu langkah Tanam Tuwuh.
“Tanamkan kesadaran spiritual dalam setiap tindakan, tumbuhkan semangat gotong royong dalam setiap gerakan, dan jaga integritas, jaga kesucian niat, karena hanya dengan hati yang murni, gerakan kita akan membawa berkah dan kejayaan,” ujarnya memberi pesan.
“Saya meyakini, dengan kekuatan doa, dengan kesungguhan hati, serta dengan kolaborasi semua pihak, pemerintah, masyarakat, adat dan organisasi seperti Tanam Tuwuh, maka Bali akan tetap menjadi Padma Bhuwana, bunga suci dunia, menjadi cahaya peradaban yang menyinari nusantara,” sambung Giri Prasta.
Baca juga: Wagub Bali jelaskan Bandara Bali Utara masuk RPJMN 2025-2029
Ketua Tanam Tuwuh Bali Diana Putri menyampaikan program yang ditugaskan kepada mereka tidak banyak namun fokus pada kebutuhan saat ini.
Salah satu program prioritas yaitu pendidikan yang akan menyasar anak-anak pedesaan akan dilakukan dengan memberi pelajaran tambahan atau les gratis dan menjadi kakak asuh.
Komunitas yang diisi anak muda ini memberi perhatian kepada Kabupaten Buleleng yang belakangan menjadi sorotan karena banyak siswa SMP yang belum lancar membaca.
“Dua yang akan kami ajarkan yaitu membaca dan Bahasa Inggris, membaca itu adalah dasar dari semuanya dan Bahasa Inggris karena kita tahu Pulau Bali kita ini adalah kawasan pariwisata,” kata Diah.
Nantinya mereka akan fokus di satu titik di tiap kabupaten/kota sehingga akan memilih yang paling kurang tersentuh agar tepat sasaran.
“Kami akan fasilitasi nanti dari segi buku, LCD proyektor dan juga guru, untuk dananya dari sukarelawan baik dari luar negeri, relasi-relasi pejabat, maupun swasta,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur dan Wagub Bali ikut donasi buat pemudik ke Tegal