Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) meningkat 14,54 persen menjadi 132.600 kunjungan pada Maret 2021 dibandingkan pada Februari 2021 yang berjumlah 115.800 kunjungan.
“Memang ini masih jauh dibandingkan periode yang sama pada 2020 maupun 2019, namun di Januari-Maret 2021 sudah mengalami peningkatan, walaupun tidak terlalu besar,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto pada konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Secara kumulatif pada Januari–Maret 2021, jumlah kunjungan wisman mencapai 385.590 kunjungan atau turun sebesar 85,45 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama 2020 yang berjumlah 2.650.000 kunjungan.
Setianto memaparkan mayoritas wisman masuk melalui jalur darat pada Maret 2021 yakni sebesar 59 persen atau 78.900 kunjungan. Kemudian, 31 persen wisman yang masuk lewat jalur laut atau sebanyak 40.900 kunjungan. Sementara sisanya atau 10 persen wisman masuk melalui jalur udara atau sebanyak 12.900 kunjungan.
Baca juga: Ikhtiar membangun kembali eco-wisata mangrove di Bali
Sebagian besar pintu masuk udara tercatat mengalami penurunan kunjungan wisman. Bahkan di beberapa bandara penurunan tersebut menyentuh angka 100,00 persen, seperti yang tercatat di Bandara Husein Sastranegara (Jawa Barat), Bandara Adi Sucipto/YIA (Daerah Istimewa Yogyakarta), Bandara Minangkabau (Sumatera Barat), Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Supadio (Kalimantan Barat), Bandara Hasanuddin (Sulawesi Selatan), dan Bandara Sultan Badaruddin II (Sumatera Selatan).
Sementara penurunan terendah tercatat di Bandara Soekarno-Hatta (Banten) dengan persentase sebesar 80,82 persen. Di sisi lain, Bandara Sam Ratulangi (Sulawesi Utara) mencatat kenaikan jumlah kunjungan wisman sebesar 343,99 persen
Menurut kebangsaan, sebesar 49,2 persen wisman yang datang ke Indonesia berasal dari Timor Leste atau sebanyak 65.200. Sedangkan 31 persen wisman asal Malaysia atau sejumlah 41.100 kunjungan, dan 6,4 persen wisman asal China atau 6.500 kunjungan. Sementara 13,4 persen wisman atau 17.800 kunjungan berasal dari berbagai negara.