Badung (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), fokus mewujudkan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism salah satunya dengan menyediakan moda transportasi bertenaga listrik di kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Dua moda transportasi ramah lingkungan yang disediakan BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, tersebut adalah 2-Wheel Electric Vehicle (2WEV) atau motor elektrik dengan baterai dan Electric Vehicle (EV) Smart Mobility Project atau mobil elektrik.
"Kami berharap pemanfaatan kendaraan listrik ini dapat menjadikan The Nusa Dua sebagai kawasan percontohan Bali Energi Bersih yang menjadi program Pemerintah Provinsi Bali," ujar Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, Sabtu.
Ia menjelaskan, motor elektrik merupakan kerja sama ITDC dengan PT HPP Energy Indonesia (HEIN) yang telah hadir sejak akhir Desember 2020 sejumlah 12 unit di kawasan The Nusa Dua.
Baca juga: ITDC: kawasan The Nusa Dua siap sambut pembukaan pariwisata
Untuk tahap awal, uji coba motor elektrik ini dimanfaatkan sebagai kendaraan operasional bagi karyawan dan tenant di Kawasan The Nusa Dua, dengan 2 lokasi Battery Exchanger (BEx) atau anjungan untuk mengganti baterai, yang berada di depan Kantor ITDC serta Kantor Security, Safety and Fire Brigade di dalam kawasan The Nusa Dua.
Sementara mobil elektrik adalah kerja sama ITDC dengan PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang hadir sejak akhir Maret 2021. Mobil elektrik itu terdiri dari kendaraan listrik dengan baterai dan satu jenis kendaraan listrik mode PHEV/Plug in Hybrid Electric Vehicle yaitu kendaraan listrik yang memadukan mesin konvensional dan baterai/listrik.
Sedangkan kendaraan listrik BEV tersedia sejumlah 20 unit Toyota COMS yang berkapasitas satu penumpang dan lima unit Toyota C+pod dengan kapasitas dua penumpang, sedangkan kendaraan listrik PHEV berupa lima unit Toyota Prius yang berkapasitas empat penumpang.
"Kami sangat bangga dapat melakukan kerjasama pemanfaatan kendaraan listrik sebagai transportasi di The Nusa Dua, karena sejalan dengan komitmen kami dalam mengelola kawasan pariwisata berbasis prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism," kata Gusti Ngurah Ardita.
Kendaraan-kendaraan tersebut disewakan untuk pengunjung kawasan dengan harga Rp55 ribu per jam untuk Toyota COMS dan Rp88 ribu per jam untuk Toyota C+Pod. Sedangkan Toyota Prius PHEV disewakan dengan sejumlah variasi paket, yaitu paket 4 jam dengan supir seharga Rp 435 ribu, paket 12 jam dengan supir seharga Rp 985 ribu dan paket 24 jam tanpa supir seharga Rp550 ribu.
Moda transportasi itu dapat digunakan tidak hanya di dalam Kawasan The Nusa Dua saja, namun sampai ke area Tanjung Benoa dan Jimbaran sesuai dengan rekomendasi tim operasional Toyota saat pengunjung melakukan pemesanan.
Ngurah Ardita menjelaskan, guna meningkatkan kenyamanan dan sebagai wujud penerapan protokol kesehatan, seluruh unit mobil elektrik yang disiapkan di The Nusa Dua akan disterilisasi sebelum dan sesudah digunakan.
Baca juga: Kemenparekraf dukung kendaraan listrik di kawasan wisata
Pihaknya ingin menawarkan sebuah pengalaman berkendara dengan mobil elektrik yang tidak saja mudah dan menyenangkan, tapi juga higienis dan aman dari risiko penularan virus COVID-19,
"Kawasan The Nusa Dua merupakan kawasan yang telah tersertifikasi CHSE atau Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability sehingga setiap kegiatan operasional dalam kawasan selalu menerapkan protokol kesehatan secara konsisten," ungkap Ngurah Ardita.
ITDC wujudkan pariwisata berkelanjutan dengan kendaraan listrik
Sabtu, 24 April 2021 14:18 WIB