Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan upayanya melobi pemerintah pusat untuk memprioritaskan ketersediaan vaksin COVID-19 mulai membuahkan hasil, dibuktikan dengan ketersediaannya 700 ribu dosis di Pulau Dewata itu.
"Melihat jumlah dosis kemarin, dengan hitungan dua kali vaksin maka rata-rata sekitar 350 ribu penduduk yang sudah akan divaksin dalam waktu dekat ini," kata Koster saat melihat vaksinasi COVID-19 di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar, Kamis.
Baca juga: Juni, Pemkab Badung targetkan vaksinasi COVID-19 tuntas
Menurut dia, untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) setidaknya 70 persen atau sekitar 3 juta penduduk Bali harus divaksinasi.
"Untuk mencapai 70 persen itu, kita harus kebut vaksinasi massal dan ini berarti membutuhkan sekitar 6 juta dosis vaksin. Ini yang sekarang kita masih kebut ke pemerintah pusat," ucapnya.
Orang nomor satu di Bali tersebut mengatakan untuk mendapatkan dosis vaksin sebanyak itu tidaklah mudah karena jumlah vaksin yang masih terbatas serta menjadi rebutan 216 negara yang terpapar COVID-19.
"Semua negara harus berusaha keras melobi WHO agar mendapatkan vaksin. Saat ini hanya 40 negara yang baru mendapatkan vaksin. Berkat kerja keras Presiden Joko Widodo beserta jajarannya, Indonesia termasuk ke-40 negara tersebut," ujar mantan anggota DPR tiga periode itu.
Baca juga: Gubernur Koster perjuangkan 2,8 juta lebih vaksin untuk masyarakat Bali
Dia berharap masyarakat Bali akan bisa segera divaksin. Hal ini sesuai dengan petunjuk Presiden saat kunjungan kerjanya ke Bali pada 16 Maret 2021.
"Beliau (Presiden-red) menyadari sektor pariwisata yang sangat terdampak oleh pandemi ini, sehingga untuk membuka pariwisata untuk wisatawan mancanegara maka vaksinasi harus dikebut," ucapnya.
Selama ini pihaknya terus melobi ke pusat untuk membuka penerbangan internasional.
"Kami sudah terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata serta Kementerian Hukum dan HAM untuk pembukaan penerbangan internasional. Akan tetapi melihat jumlah kasus harian yang masih cukup banyak di Bali masih menjadi kendala," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Koster mengapresiasi inisiatif OJK dalam melakukan vaksinasi bagi industri keuangan di Bali karena menurutnya penyediaan vaksin industri vertikal di Bali menjadi tanggung jawab Pemprov Bali.
Baca juga: 30-an WNA di-vaksinasi AstraZeneca di Sanur-Bali
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusra Giri Tribroto mengatakan pelaksanaan vaksinasi massal untuk industri keuangan ini merupakan inisiatif OJK bersinergi dengan Pemprov Bali agar pelaksanaan vaksinasi segera tercapai.
Saat ini sekitar 1.000 tenaga kerja pada industri keuangan.
"Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan bertahap selama dua kali, yaitu tanggal 25 Maret 2021 sebanyak 500 vaksinasi dan tanggal 29 Maret 2021 sebanyak 500 vaksinasi," ujarnya.
Melalui kegiatan vaksinasi bagi industri keuangan ini, ia berharap agar kondisi Indonesia khususnya Bali bisa segera pulih. Karena bagaimanapun pandemi global yang sudah berlangsung selama satu tahun lebih ini telah memukul perekonomian Bali terutama industri pariwisata.
"Kita mengetahui bahwa banyak warga di dunia ini yang sudah sangat rindu untuk berwisata ke Bali. Saya harap melalui vaksinasi yang dilaksanakan juga serentak di seluruh dunia ini bisa membuka kembali pergerakan masyarakat dunia, serta wisatawan mancanegara bisa berwisata kembali ke Bali," kata Giri Tribroto.