Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 30-an warga negara asing (WNA) disuntik vaksinasi COVID-19 jenis AstraZeneca di wilayah Sanur, Kota Denpasar, Bali.
"Sebanyak 30-an WNA sudah divaksinasi, dan menetap di sini karena punya KITAS dan BPJS berarti sudah kerja dan terdaftar dan dapat fasilitas kesehatan begitu juga berhak dapat jaminan vaksin. Ada juga yang punya NIK, juga bisa dapat vaksin karena sudah jadi warga sini," kata Kepala Desa Sanur Kaja I Made Sudana saat ditemui di Kantor Kepala Desa Sanur Kaja, Kota Denpasar, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan di wilayah Sanur Kaja ada 10 ribu penduduk yang disasar untuk memperoleh vaksin. Dari 10 ribu tersebut terdiri dari masyarakat yang memiliki KTP Sanur, berusia di atas 18 tahun dan memiliki Surat Tanda Lapor Diri (STLD).
"Kalau ada dari luar (bukan penduduk Sanur) tapi sudah menetap di sini (Sanur) harus melengkapi STLD, artinya sudah lapor diri. Kalau warga asing yang sudah punya NIK, KITAS dan BPJS dia bisa dapat (vaksin) dan kita akan minta surat e-ticketingnya," ucap Made Sudana.
WNA yang divaksinasi tersebut, rata-rata berasal dari Australia dan Swedia. Mereka merupakan pengajar di International School dan General Manager sektor pariwisata.
Selain bagi warga negara asing, pelaku pariwisata juga mendapat prioritas dalam pemberian vaksin ini. Para pelaku pariwisata juga diminta membawa surat keterangan atau ID di tempatnya bekerja.
Pelaksanaan vaksinasi itu ditargetkan tuntas dalam waktu satu pekan. Adapun vaksin yang digunakan di tiga wilayah zona hijau bebas COVID-19 yaitu AstraZeneca.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali ada 20.000 vial vaksin AstraZeneca yang didistribusikan ke tiga zona hijau sebagai kawasan bebas COVID-19. Dengan rinciannya, untuk wilayah Nusa Dua, Kabupaten Badung sebanyak 8.960 vial, Ubud Kabupaten Gianyar sebanyak 4.300 vial dan Sanur Kota Denpasar sebanyak 6.740 vial.
"Untuk wilayah Sanur Kaja, kemarin ada yang mengeluh demam dan menggigil, kemudian diminta berkonsultasi ke rumah sakit dan diberi obat berupa paracetamol dan vitamin. Setelah itu sudah mulai membaik dan bisa beraktivitas lagi," katanya.*