Malang (Antara Bali) - Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI Dr Nurhayati Ali Assegaf mengingatkan agar bangsa Indonesia jangan sampai terpecah belah hanya karena kontroversi konser Lady Gaga.
"Konser Lady Gaga yang akan digelar di Jakarta awal Juni nanti memang masih menjadi perdebatan dan kontroversi. Namun, yang patut disadari, kenapa kita harus terpecah belah hanya karena seorang Lady Gaga," tegas anggota DPR RI dari Malang itu, Minggu.
Terlepas dari masih adanya kontroversi di kalangan masyarakat, katanya, yang menjadi sorotan politisi Partai Demokrat itu adalah kinerja even organizer (EO) atau promotor yang mendatangkan penyanyi asal Kanada tersebut yang sudah menjual tiket sebelum izin keluar.
Sikap dan kinerja EO maupun promotor tersebut, tegasnya, seolah menyepelekan proses perizinan dari Polri. "Perilaku yang seperti ini harus ditertibkan, proses dan prosedur perizinan harus diurus lebih dulu, baru menjual tiket," tegasnya.
Oleh karena itu, katanya, ke depan, siapapun artis yang akan didatangkan oleh promotor dan siapapun yang akan menggelar konser harus memenuhi prosedur perizinan terlebih dahulu, baru menjual tiketnya. Bukan sebaliknya, menjual tiket dulu, baru mengurus izin.
Nurhayati mengatakan, Polri sebagai pemegang kekuasaan dalam pengeluaran izin konser juga harus mengakomodasi semua masukan, baik penolakan maupun yang menerima, bahkan yang sudah membeli tiket.
"Bagi saya, Lady Gaga yang disebut-sebut sebagai pemuja setan itu tidak cocok dengan kondisi dan tradisi serta moral bangsa Indonesia yang sedikit banyak masih mengedepankan adat ketimuran," katanya.(*/T007)
Polri Tersinggung EO Jual Tiket Lady Gaga?
Minggu, 27 Mei 2012 8:57 WIB