Denpasar (Antara Bali) - Heinz van Holzen, koki dari Jerman yang sudah lama menetap di Pulau Dewata menyarankan berbagai masakan khas Bali perlu dibuatkan standar.
"Harusnya ada standar, seperti layaknya masakan Perancis, Jepang, dan berbagai masakan luar negeri lainnya sehingga kapan pun wisatawan datang ke sini dapat mengecap rasa yang sama," katanya saat menjadi pembicara pada seminar kuliner yang dilaksanakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, di Denpasar, Sabtu.
Kuliner Bali dengan cita rasa khas yang pedas dan menggunakan berbagai rempah-rempah, lanjut dia, sesungguhnya tak menjadi masalah bagi wisatawan.
"Banyak turis yang datang ke Bali mau coba masakan daerah, hanya saja sangat sedikit restoran yang menyediakan dan tidak ada hotel yang menyajikan kuliner khas Bali," ucapnya yang telah menetap di Bali 20 tahun itu.
Sementara itu, Janet de Neefe, pembicara lainnya yang merupakan warga Australia, pemilik restoran Casa Luna dan Indus mengatakan, kondisinya saat ini terlihat orang Bali sendiri masih merasa malu masakannya ada di hotel.
"Melalui seminar ini, bukan mencari kuliner yang baru, tetapi ingin membuat dorongan khususnya pada para koki hotel dan restoran. Mari kita mulai untuk mengidentitaskan diri dalam masakan. Jika tidak kita, siapa lagi yang akan memberikan identitas," ucap Ketua GIPi Bali Ida Bagus Ngurah Wijaya.
Dengan demikian, kata Wijaya, kuliner Bali dapat menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.(LHS/T007)