Denpasar, Bali (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Denpasar, Bali melakukan pemantauan harga bahan pokok kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar rakyat setempat di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari di Denpasar, Jumat, mengatakan pemantauan harga kebutuhan pokok tersebut dalam upaya memastikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar pasar, terlebih warga saat ini mengalami pelambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Dalam pemantauan kali ini, kami sedikitnya memantau empat pasar tradisional atau pasar rakyat di Denpasar, yakni Pasar Badung, Pasar Kereneng, Pasar Phula Kerti dan Pasar Agung," kata Sri Utari didampingi Kepala Bidang Meteorologi dan Tertib Niaga, Putu Gede Sukadana.
Baca juga: Denpasar sidak protokol kesehatan di 16 pasar tradisional
Sri Utari mengatakan bahwa Tim Monev Disperindag Kota Denpasar rutin melakukan monitoring harga setiap dua pekan sebanyak dua kali, yakni hari Senin dan Kamis di seluruh pasar rakyat di Kota Denpasar. Dengan cara itu diharapkan tidak ada kenaikan harga kebutuhan pokok yang melonjak menjelang hari raya keagamaan.
Maka dari itu monitoring, kata dia, pihaknya secara rutin dilaksanakan di seluruh pasar Rakyat di Kota Denpasar. Hal itu harus dilakukan mengingat menjelang hari raya termasuk awal tahun biasanya bahan harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Ia menjelaskan dari hasil monitoring dapat dilaporkan bahwa harga cabai merah besar mengalami kenaikan harga. Sebelumnya dijual dengan harga rata-rata Rp37.000 per kilogram, hari ini dijual dengan harga rata-rata Rp40.250/kg. Naik sebesar Rp3.250/kg atau sebesar 8,78 persen.
Sementara itu, komoditas cabai merah kecil sebelumnya harga jual rata-rata Rp71.250/kg, hari ini dijual dengan harga rata-rata Rp68.750/kg. Harga tersebut turun sebesar Rp2.500/kg atau 3,51 persen.
Baca juga: Bea Cukai Bali: Tiga komoditas utama ekspor tembus pasar Internasional
Begitu juga komoditas daging ayam broiler harga jual sebelumnya Rp34.000/kg, hari ini dijual dengan harga rata-rata Rp33.500/kg, turun Rp.500/kg atau sebesar 1,47 persen. Untuk harga barang penting di beberapa toko bangunan tidak mengalami perubahan.
Menurut Sri Utari, beberapa bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan itu dikarenakan stoknya terbatas. Karena akses juga distribusi ada kendala ke tempat pedagang.
"Meskipun demikian kenaikan kali ini tidak begitu melonjak dan masih bisa dijangkau masyarakat. Agar tidak mengalami kenaikan yang melonjak kami akan terus melakukan pemantuan. Kami mengajak warga kota untuk selalu ingat pesan ibu dan 3 M (Mencuci tangan pakai sabun, Menjaga jarak aman, dan Memakai masker dengan benar)," katanya.