Singaraja (ANTARA) - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) X Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng di Singaraja, Sabtu.
Dalam sambutannya, Bupati Agus Suradnyana menekankan akan pentingnya toleransi antar umat beragama terus dijaga karena penting untuk mempererat persatuan dan kesatuan.
Sebagai umat beragama harus melakukan hal-hal yang baik dalam berinteraksi dan saling menghargai, baik itu dengan Tuhan Yang Maha Esa, antar umat beragama, ataupun dengan lingkungan.
"Toleransi menjadi salah satu jalan mengamalkan iman kita kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.
Baca juga: Bupati Karangasem minta umat Islam berkontribusi dalam pembangunan daerah
Ia mengatakan, potensi umat Islam yang dimiliki di Buleleng telah memberikan kontribusi ataupun warna bagi kehidupan masyarakat Buleleng.
Peran ulama selama ini yang tergabung dalam MUI Buleleng juga diperlukan untuk kmembangun Buleleng dengan toleransi dan persatuan antar umat beragama.
“Sesuai dengan tema kegiatan kali ini, ulama ataupun umat Islam lainnya mampu memberikan rasa kebersamaan yang luar biasa terhadap kehidupan sehari-hari khususnya untuk masyarakat Buleleng,” ucap Agus Suradnyana.
Selain itu juga, Agus Suradnyana menyadari bahwa antar umat beragama sering terjadi ruang-ruang degradasi. Khususnya cara menyampaikan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa yang berbeda.
Dia meminta agar cara-cara seperti itu tidak perlu dikedepankan ataupun dilakukan. “Masing-masing umat sudah mempunyai jalurnya. Namun, setelah itu, ketika berinteraksi maupun berkomunikasi antar sesama kita laksanakan rasa kebersamaan,” katanya.
Baca juga: Mahrusun pimpin MUI Bali periode 2020 - 2025
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Buleleng H. Abdurrahman Said mengungkapkan dipilihnya tema “Meneguhkan Peran Majelis Ulama Indonesia Dalam Membangun Buleleng yang Harmonis, Toleran dan Rahmatan lil Alamin” adalah bagian dari komitmen MUI Buleleng sebagai bagian dari masyarakat Buleleng, ili8ntuk ikut serta menjaga keharmonisan. Serta menjaga kebahagiaan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya ingat betul slogan Pak Bupati. Jele melah nyame gelah, jele melah gumi gelah (baik buruk saudara sendiri, baik buruk daerah sendiri). Baik buruknya Buleleng, kita semua saudara dan Buleleng milik bersama. Jadi mari terus kita bangun bersama dan syukuri,” katanya.
Musda MUI kali ini merupakan Musda X yang merupakan kegiatan rutin dan dihadiri oleh seluruh pengurus MUI tingkat Kabupaten Buleleng, Organisasi Masyarakat, dan pengurus MUI tingkat kecamatan. Musda dilakukan lima tahun sekali untuk memilih kepengurusan baru serta menyusun program kerja.