Denpasar (Antara Bali) - Pendidikan anak usia dini terpadu Desa Sanur Kauh, Kota Denpasar, sejak beberapa tahun terakhir telah menjangkau anak-anak dari keluarga ekonomi lemah atau miskin untuk mengikuti pendidikan prasekolah.
"Orang tua di desa-desa jarang ada yang mau memasukkan anaknya ke pendidikan prasekolah, baik taman penitipan anak, kelompok bermain maupun taman kanak-kanak karena ketidaktahuan selain alasan ekonomi," kata Kepala Pusat PAUD Sanur Kauh, Ida Ayu Sastrika Patni Putri di Denpasar, Senin.
Namun sejak beberapa tahun terakhir, pihak pengelola PAUD bersama perangkat desa "jemput bola" mendatangi masyarakat yang memiliki anak usia 1-6 tahun untuk didorong mengikuti pendidikan prasekolah dan taman kanak-kanak, katanya.
"Keluarga yang tidak mampu kami berikan keringanan melalui subsidi, sehingga anak-anak tetap bisa mengikuti pendidikan prasekolah yang dinilai penting dalam membentuk karakter sejak dini," kata Sastrika Patni didampingi Kepala Desa Sanur Kauh Made Dana.
Jumlah peserta didik di PAUD Terpadu Sanur Kauh yang dilengkapi dengan pelayanan Posyandu mencapai 260 siswa, terdiri atas taman bermain 30 anak, kelompok bermain 25 anak didik dan taman kanak-kanak 205 orang.
PAUD tersebut terutama melayani pendidikan bagi anak-anak dari Desa Sanur Kauh yang kebanyakan orang tuanya bekerja sebagai pedagang, PNS dan pegawai di hotel-hotel di sekitar daerah wisata Sanur.(I020/T007)
PAUD Terpadu Untuk Anak keluarga Miskin
Senin, 14 Mei 2012 16:56 WIB