Singaraja (ANTARA) - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Unda Anyar untuk memberikan bibit unggul dan produktif sebagai upaya penghijauan di wilayah Kabupaten Buleleng.
"Bibit unggul dan produktif sangat dibutuhkan sebagai upaya penghijauan di Kabupaten Buleleng," kata Bupati Suradnyana saat menerima kunjungan Kepala BPDASHL Unda Anyar Titik Wurdiningsih di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Singaraja, Selasa.
Selain bibit yang unggul dan produktif, kata Bupati Suradnyana, penyerahan bibit kepada masyarakat juga tepat waktu. Penyerahannya bisa dilakukan pada saat musim hujan, sehingga bibit yang ditanam benar-benar hidup dan bisa dimanfaatkan.
"Mungkin bibit yang diberikan bisa yang unggul, produktif dan lebih besar. Penyerahannya pun di waktu yang pas misalnya musim hujan. Hingga hasilnya bisa maksimal," jelasnya.
Pemkab Buleleng sudah pernah mencoba melakukan penghijauan dengan menggunakan dana APBD di sekitar Danau Buyan. Bibitnya sudah besar dan produktif sehingga hasilnya bisa maksimal. Bahkan, bibit tersebut ditanam di lahan yang kering. "Saya pakai yang besar, unggul dan produktif sehingga kembali, hasil yang dipetik bisa maksimal," ujarnya.
Baca juga: Buleleng utamakan pelestarian alam dalam "master plan" Danau Buyan
Sementara itu, Kepala BPDASHL Unda Anyar Titik Wurdiningsih menyebutkan untuk tahun 2020, jumlah bibit yang diberikan kepada masyarakat adalah 500 per jenis. Bibit ini merupakan bibit unggul dan sudah tersertifikasi, sehingga total ada 2.000 bibit untuk empat jenis yaitu nangka, durian, alpukat dan mangga.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa meningkat jumlah ini selama ada komunikasi dan koordinasi tentang apa yang dibutuhkan di Kabupaten Buleleng," katanya.
Bibit-bibit yang diserahkan kepada masyarakat atau instansi secara gratis, akan dipantau kelanjutannya, maka selama pendistribusian, pihak BPDASHL selalu berpesan agar bibit-bibit yang diterima harus ditanam dan dipelihara. Selanjutnya, monitoring secara berkala juga dilakukan.
Pada saat penyerahan ada Berita Acara, jumlah yang diserahkan juga diketahui. "Kita terus kontrol. Moga-moga bibit yang ditanam tumbuh dengan baik," ucap Titik Wurdiningsih.
Baca juga: Bupati Buleleng uji coba eco enzym untuk jernihkan air sungai
Ia menambahkan selain program penyerahan bibit dan penghijauan, ada program baru dari KLHK yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) KLHK. Dalam hal ini adalah padat karya tanaman mangrove. Di Kabupaten Buleleng, PEN KLHK berlangsung di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak seluas 8 hektare dan Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak seluas 10 hektare.
"PEN KLHK ini bertujuan untuk melestarikan ekosistem mangrove dan masyarakat sekitar pesisir mendapatkan penghasilan untuk pemulihan ekonomi," kata Titik Wurdiningsih.