Denpasar (Antara Bali) - Sedikitnya 48 unit kapal penyeberangan yang melayani rute Jawa-Bali dan Bali-Lombok bersandar di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, dan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934, Jumat.
Selain itu ratusan kapal penangkap ikan juga berhenti melaut di Pelabuhan Benoa, Denpasar. Demikian halnya dengan 2,35 juta unit kendaraan bermotor terparkir di garasi pemiliknya sejak Jumat pagi dan akan berlangsung hingga Sabtu (24/3) pagi.
Dengan demikian semua aktivitas di Bali lumpuh saat umat Hindu melaksanakan Tapa Berata Penyepian yang meliputi amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu/bersenang-senang).
Nyepi kali ini yang jatuh pada hari Jumat tidak mengurangi aktivitas non-Hindu, khususnya umat Islam untuk melaksanakan shalat Jumat.
Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Bali, IGAK Suthayasa, lintas agama di Bali telah mengeluarkan seruan bersama untuk menyukseskan pelaksanaan Hari Raya Nyepi.(*/T007)