Denpasar (ANTARA) - Kapal Pesiar jumbo berukuran panjang 317 meter dengan lebar 37 meter yang membawa sebanyak 3.944 penumpang mancanegara termasuk kru sandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
“Kedatangan kapal pesiar ini merupakan langkah penting untuk menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai markas kapal pesiar internasional,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Jodi Mahardi di sela menyambut kedatangan kapal pesiar itu di Denpasar, Senin.
Kapal pesiar Celebrity Solstice berbendera Malta, negara di selatan Italia itu tiba di Bali setelah berlayar dari Sydney, Australia, dan rencananya sandar di Pulau Dewata selama dua hari satu malam atau hingga 31 Oktober 2023.
Jumlah penumpang mencapai 2.776 orang dan 1.168 orang kru kapal yang dinakhodai Kapten Theodoros Zakkas yang disambut tari cenderawasih, tari penyambutan khas Bali.
Para wisatawan mancanegara itu kemudian keluar melalui terminal kedatangan internasional Pelabuhan Benoa setelah menyelesaikan proses imigrasi secara digital melalui aplikasi berbasis kode batang atau barcode.
Wisatawan mancanegara kelas atas itu kemudian sudah ditunggu agen perjalanan wisata untuk berkeliling di sejumlah destinasi wisata, baik menaiki bus pariwisata dan menggunakan kendaraan mewah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun menjelaskan wisatawan mancanegara itu membeli paket wisata di antaranya mengunjungi Ubud, Kintamani, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Taman Ayun, Kintamani hingga sejumlah destinasi lainnya.
Setelah berwisata di sejumlah destinasi wisata, mereka kemudian kembali ke kapal sebagai tempat mereka menginap.
“Kami berharap ini memberi dampak positif karena belanja mereka tinggi, apalagi mereka ini tergolong wisatawan kaya sehingga harapannya ini membawa dampak luar biasa dan pelaku pariwisata harus cepat menangkap peluang ini,” ucapnya.
Pengeluaran atau belanja turis kapal pesiar itu, kata dia, diperkirakan melampaui belanja turis asing pada umumnya yang mencapai 1.200 dolar AS per kunjungan per orang per hari.
Sementara itu, Direktur Strategi BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Prasetyo menjelaskan pihaknya menyediakan jalur khusus atau gangway sepanjang 46 meter untuk mempermudah proses debarkasi dan embarkasi penumpang.
“Ini adalah sejarah bagi kami melayani proses sandar kapal berukuran panjang lebih dari 300 meter di Pelabuhan Benoa. Dermaga kami juga cukup panjang total 500 meter sehingga mampu melayani sandar kapal pesiar ukuran jumbo,” imbuhnya.
Dengan memiliki bobot mencapai 121.878 gross tonage (GT) menjadikan hotel terapung itu sebagai kapal terbesar yang pernah singgah di Pelabuhan Benoa.
Selama 2023, sebanyak 50 kapal pesiar mendaftar untuk sandar di Benoa dengan jumlah penumpang mencapai 75 ribu orang dan pada 2024 sebanyak 52 kapal mendaftar dengan penumpang diperkirakan mencapai 89.400 orang.
Setelah di Bali, rencananya kapal pesiar ini melanjutkan perjalanan akhir ke Singapura pada Selasa (31/10).
Baca juga: Pelni maksimalkan layanan segmen kapal pesiar di Bali
Baca juga: Asita Bali nilai wisata kapal pesiar dongkrak penjualan UMKM
Baca juga: Menyambut kebangkitan wisata kapal pesiar ke Pulau Dewata
Baca juga: Pelindo data 68 kapal pesiar minta sandar di Benoa Bali pada 2024
Baca juga: Pelindo Benoa jamin pelayaran tak terdampak kebakaran TPA
Baca juga: Pelabuhan Benoa Bali sudah mampu tampung dua kapal pesiar jumbo sekaligus