Denpasar (ANTARA) - Wakil Wali (Wawali) Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyebutkan Festival Anak Denpasar sebagai upaya mewujudkan kota ramah anak.
Festival Anak Denpasar 2025 digelar di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Selasa oleh Forum Anak Daerah Kota Denpasar itu, mengusung tema "Menyulam Warna Suara dan Cipta".
Pada kesempatan itu, ia menyerahkan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba, seperti Lomba Mewarnai tingkat TK se-Kota Denpasar, Lomba Mesatua Bali dan Lomba Nyurat Aksara Bali untuk tingkat SD, Lomba Menyanyi tingkat SMP, serta Lomba Melukis Tumbler untuk anak berkebutuhan khusus.
Penghargaan juga diberikan kepada sekolah-sekolah yang berhasil meraih predikat Sekolah Ramah Anak Terbaik.
Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam mewujudkan lingkungan yang ramah anak.
“Sebagai kota layak anak dengan kategori utama, Pemkot Denpasar terus berupaya menyediakan fasilitas publik yang berstandar dan ramah anak, seperti sekolah, ruang bermain, puskesmas, rumah ibadah, taman anak, serta sarana lainnya,” ujar dia.
Arya Wibawa juga menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan ruang tumbuh yang aman, nyaman, dan penuh kasih bagi anak-anak.
“Ciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Mari berikan ruang seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan potensi, mengejar mimpi, dan menjadi generasi yang kreatif, inovatif serta berkarakter,” katanya.
Ia juga berharap, Festival Anak dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian dan kolaborasi dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Denpasar menuju generasi emas yang berprestasi, berakhlak mulia, dan berwawasan kebangsaan.
Ketua Panitia Festival Anak Denpasar 2025 Made Ananda Uniqua menjelaskan kegiatan ini bentuk nyata pemenuhan hak anak, terutama dalam hal partisipasi.
“Festival ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri, mengasah bakat, serta membentuk sikap, akhlak, dan rasa percaya diri,” katanya.
Ia menambahkan rangkaian kegiatan sebelumnya telah dilaksanakan sebagai bagian dari festival, di antaranya Gerakan Edukasi Melalui Partisipasi Anak (Gempita) yang juga menjadi ajang pemilihan Duta Anak Kota Denpasar.
Selain itu, berbagai lomba, seperti mewarnai untuk tingkat TK, Nyurat aksara Bali dan Mesatua untuk tingkat SD, serta lomba vokal pop solo Bali dan lomba melukis tumbler khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Melalui kegiatan ini, Forum Anak Daerah berharap, anak-anak Kota Denpasar dapat terus berkembang menjadi pribadi yang cerdas, bahagia, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Baca juga: Bunda PAUD Kabupaten Badung apresiasi kreativitas anak-anak
Baca juga: Menteri Arifah prihatin banyak anak tidak hafal lagu-lagu nasional
