Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan apresiasi atas perhatian khusus yang diberikan pemerintah pusat melalui dukungan sejumlah kementerian terhadap pemulihan pariwisata Bali yang terdampak pandemi COVID-19.
"Astungkara (atas izin Tuhan) penanganan yang kami lakukan di Bali semakin baik, dan tingkat kesembuhan semakin tinggi," kata Koster dalam Webinar & Peluncuran Video Bali Bangkit "Pesan & Harapan Para Menteri Kabinet Indonesia Maju" dari Ruang VIP Kantor Bupati Jembrana, Negara, Minggu.
Ia mengakui Bali sangat terdampak dengan pandemi COVID-19 karena statusnya sebagai destinasi wisata kelas dunia. "Sudah sepantasnya ada perhatian khusus untuk mempercepat pemulihan Bali," ucapnya.
Baca juga: Menteri PPN: Destinasi RI lumpuh bila Pariwisata Bali tidak pulih
Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo dalam arahannya pada 15 Juli 2020 di Istana Bogor, secara tegas meminta para gubernur untuk mengambil langkah percepatan pemulihan perekonomian pasca-COVID-19, selain meningkatkan penanganan serta penyembuhan pasien.
Menurut dia, Bali mengambil sejumlah langkah pemulihan yang diawali secara niskala (spiritual) dengan upacara Pemahayu Jagad di Pura Besakih pada 5 Juli 2020, lalu tahapan selanjutnya adalah tahapan pertama guna pemulihan ekonomi yang dimulai dengan pembukaan aktivitas masyarakat, kecuali sektor pendidikan, pada 9 Juli lalu.
Dilanjutkan dengan tahapan kedua pada 31 Juli nanti dengan pembukaan pintu pariwisata domestik dan akan disusul dengan tahapan ketiga dengan pembukaan pariwisata internasional pada 11 September 2020.
Baca juga: Menkop inginkan pusat UMKM Indonesia di Bali
Tahapan yang dilakukan dinyatakan Gubernur guna memberikan rasa aman dam nyaman bagi masyarakat untuk bisa beraktivitas dan tetap produktif di masa pandemi, sekaligus menyiapkan diri menghadapi dibukanya kembali pariwisata.
"Saya juga mengundang pihak Kementerian untuk melaksanakan kegiatannya di Bali. Ini penting sebagai upaya pemulihan Bali sebagai destinasi wisata dan menyumbang devisa besar bagi Indonesia," ujarnya.
Mengamini pernyataan Koster, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, mengharapkan dukungan pemerintah pusat seperti pemberian "soft loan" atau pinjaman lunak bagi para pelaku pariwisata Bali. "Ini akan sangat membantu kami dalam menghadapi dan memulai lagi pariwisata di Bali," katanya.
Sejumlah menteri dalam kesempatan itu memberikan pesan dan harapan agar perekonomian Bali kembali bangkit dari keterpurukan setelah terdampak COVID-19 lewat rekaman video bertajuk Bali Bangkit.
Baca juga: Kemenparekraf yakinkan berwisata aman dengan protokol kesehatan ketat
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap kondisi pariwisata Bali yang terpukulan cukup berat akibat pandemi COVID-19.
"Kontraksi penurunan wisatawan ke Bali mencapai 82,8 persen. Karena itu menjadi penting untuk memulihkan kembali Bali," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan hadir langsung di Pulau Dewata guna mengambil langkah cepat dalam pemulihan kondisi perekonomian Bali.
"Kami akan hadir di berbagai sektor, berbagai major project dan berdiskusi langsung dengan Bapak Gubernur untuk langkah selanjutnya," kata Monoarfa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
Airlangga Hartarto, menyebut stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah dapat membangkitkan kembali pariwisata Bali dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Wagub: COVID-19 ajarkan Bali benahi pariwisata
Senada dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Panjaitan, yang mengatakan pemerintah menyediakan tiga program mendukung UMKM di antaranya program restrukturisasi kredit, subsidi dan penjaminan modal kerja.
Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan BUMN dengan sumber daya akan melakukan yang terbaik bagi Indonesia misalnya melalui Himpunan Bank Milik Negara, sudah disiapkan restrukturisasi kredit UMKM.
Belasan menteri turut memberikan pesan, di antaranya Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono, Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnu Tama. Juga Gubernur Bank Indonesia, Perry Wardiyo.