Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama jajaran perbankan di daerah itu mengadakan safari untuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan dalam menjelang normal baru dalam tatanan kehidupan Bali Era Baru di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Salah satu hal yang penting untuk mengembalikan ekonomi Bali adalah penerapan tatanan kehidupan Bali Era Baru. Itu sebabnya dunia perbankan berinisiatif melakukan inspeksi dan sosialisasi penerapan protokol tatanan kehidupan era baru di tempat-tempat pariwisata, perdagangan dan UMKM di wilayah Bali pada bulan Juli 2020," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, di Denpasar, Senin.
Saat beraudiensi dengan Gubernur Bali Wayan Koster itu, Trisno mengatakan pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap perekonomian Bali yang bergantung pada industri pariwisata.
Dampak ini tidak saja dirasakan oleh pelaku ekonomi besar, namun sektor UMKM yang terkait dengan industri pariwisata juga terpengaruh dengan turunnya permintaan.
"Kami memprediksi perekonomian baru bangkit kembali pada triwulan empat tahun 2020. Triwulan tiga mungkin (pertumbuhan ekonomi-red) mulai mendekati nol dan triwulan empat diharapkan sudah mulai bangkit kembali," ujar Trisno didampingi Direktur Utama Bank BPD Bali Nyoman Sudarma dan Regional CEO PT Bank Mandiri Region XI Bali Nusra Herinaldi.
Kegiatan perjalanan sosialisasi protokol kesehatan itu direncanakan dilakukan mulai 9 Juli 2020 dan puncaknya pada 30 Juli 2020.
Baca juga: BI Bali: Harga properti residensial di Denpasar naik di triwulan I-2020
Gubernur Bali Wayan Koster mendukung inisiatif ini sebagai salah satu upaya prakondisi Bali jelang penerapan tatanan kehidupan era baru.
Menurutnya inisiatif ini sejalan dengan tahapan rencana menuju tatanan kehidupan Era Baru yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Bali.
Mantan anggota DPR RI ini menambahkan pemerintah berupaya keras dalam melakukan penanganan COVID-19 di Bali. "Kita terus menambah alat pemeriksaan PCR di Bali sehingga kita memiliki kapasitas uji swab yang aman," ujarnya.
Hal itu, lanjut dia, sebagai bagian dari upaya untuk meyakinkan dunia bahwa Bali sudah siap ketika nantinya dibuka kembali. Ia memastikan nantinya semua yang datang dari luar negeri harus melalui uji usap untuk memastikan kesehatannya.
Baca juga: BI Bali beri 1.550 paket bahan pokok kepada anggota UMKM
Gubernur berharap kegiatan yang akan dilakukan Bank Indonesia dan kalangan perbankan ini akan mempromosikan protokol kesehatan yang benar seperti tertib memakai masker, jaga jarak dan sebagainya.
"Kalau ini berjalan lancar, bulan Agustus kita bisa mulai kembali membangkitkan perekonomian di Bali," ucapnya.