Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memberi bantuan 1.550 paket bahan pokok dan sarana kesehatan kepada 1.550 anggota dari 31 kelompok UMKM dan mitra UMKM yang selama ini telah mendapatkan pembinaan.
"Dengan penyaluran bantuan ini, kami harapkan pelaku UMKM dalam kondisi pandemi COVID-19 tetap termotivasi untuk memberikan yang terbaik," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat menyampaikan sambutan pada penyerahan bantuan paket bahan pokok kepada UMKM binaan tersebut, di Denpasar, Rabu.
Dalam kesempatan tesebut, total bantuan paket bahan pokok dan sarana kesehatan yang diserahkan secara simbolis sebanyak 1.750 paket. Masing-masing paket terdiri dari satu pcs hand sanitizer 100 ml, 10 kilogram beras, tiga kilogram gula pasir dan tiga kilogram minyak goreng.
"Sebanyak 1.550 paket untuk anggota dari 31 kelompok UMKM binaan dan mitra UMKM KPwBI Provinsi Bali serta warga di lingkungan rumah dinas Bank Indonesia yaitu Banjar Tatasan Kelod dan Banjar Tatasan Kaja masing-masing sebanyak 100 paket," ujar Trisno.
Baca juga: BI: Triwulan II-2020, pertumbuhan ekonomi Bali tetap melambat
Menurut Trisno, UMKM sebagai salah satu roda penggerak perekonomian Indonesia juga tidak luput dari dampak pandemi COVID-19. Demikian juga dengan UMKM Binaan KPwBI Provinsi Bali.
"Hampir seluruh UMKM binaan kami terdampak COVID-19. Dampak yang dirasakan lebih kuat adalah yang bergerak di sektor kerajinan/industrikreatif/pariwisata," ucapnya.
Meskipun telah melakukan "shifting" atau pergerseran produksi menjadi masker bagi UMKM garmen atau fashion serta meluncurkan inovasi produk-produk baru, namun sejumlah UMKM merasakan jatuhnya penghasilan dari ketergantungan terhadap sektor pariwisata.
"Selain itu juga terjadi kesulitan pemenuhan kebutuhan dasar, terutama pangan, bagi masyarakat ekonomi ke bawah. Kesulitan tersebut berpotensi mengakibatkan lemahnya imunitas masyarakat, sehingga upaya pencegahan COVID-19 tidak dapat dilakukan secara optimal," katanya.
KPwBI Provinsi Bali tentu tidak berdiam diri sehingga disalurkan 1.750 paket bahan pokok dan sarana kesehatan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tersebut.
"Dalam masa pandemi ini, kami harapkan pelaku UMKM untuk tidak menyerah dan terus berinovasi. Kita harus adaptif, tahan banting, dan jangan mengeluh untuk bisa 'survive' menghadapi kondisi pandemi ini," ujar Trisno.
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR I Gusti Agung Rai Wirajaya yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi langkah penyaluran bantuan yang telah diambil Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali itu.
"Bantuan ini akan memberikan semangat bagi pelaku UMKM. Mari kita bangkit dan jangan menyerah," ucapnya.
Baca juga: BI Bali: Transaksi non tunai jadi keharusan untuk pariwisata Normal Baru
Rai Wirajaya juga mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Bank Indonesia dalam memberikan pembinaan bagi pelaku-pelaku UMKM sehingga dapat menghasilkan produk-produk unggulan.
"UMKM binaan BI itu ketika dibina tidak saja digelontorkan dana, tetapi terus dibina secara berkesinambungan sehingga mayoritas berhasil, bahkan tidak ada yang mengecewakan," ujar politisi dari PDI Perjuangan itu.
Bank Indonesia, lanjut Rai Wirajaya, juga telah berhasil mengubah "mindset" UMKM binaan agar tumbuh dan maju bersama-sama.