Bangka Selatan (Antara Bali) - Tingkat penyakit rongga mulut, gigi dan sariawan di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel), cukup tinggi mencapai 3.200 kasus karena air yang dikonsumsi masyarakat belum memenuhi standar kesehatan.
"Penyakit tersebut tidak bisa dianggap remeh karena penyakit sariawan pada mulut yang terjadi di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan, Hardin di Toboali, Kamis.
Ia menjelaskan, ada beberapa faktor diduga menjadi penyebab munculnya sariawan, misalnya luka tergigit, mengkonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Sariawan atau disebut dengan stomatitis aphtosa adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung.
Ia mengatakan, munculnya sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat berbicara maupun pada saat mencicipi makanan.(IGT/T007)
Penyakit Rongga Mulut Cukup Tinggi
Kamis, 8 Maret 2012 17:34 WIB