Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dari Badan Pangan Dunia (FAO) dan Pemerintah Australia dalam menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi di 22 provinsi.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, menjelaskan kunjungan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia mendiskusikan kerja sama kedua negara dalam sektor pertanian.
“Banyak hal yang kami diskusikan, isu global, tantangan-tantangan climate change, dan kebutuhan dua negara baik dalam pengamanan pertanian di Indonesia dan Australia,” kata Mentan Syahrul.
Baca juga: Cok Ace komunikasi dengan Australia soal cegah PMK di Bali
Salah satu isu yang dibahas dengan serius dalam perjanjian kerja sama ini adalah masalah PMK. Australia sebagai negara yang memiliki letak geografis yang dekat dengan Indonesia dan merupakan salah satu negara produsen daging sapi terbesar di dunia memberikan perhatian khusus dalam masalah ini.
“FAO telah bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia sejak awal wabah untuk mengendalikan PMK yang mengancam rantai pasokan pangan dan mata pencaharian peternak”, kata Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal.
FAO telah memfasilitasi upaya kerja sama internasional, seperti memberikan 10 ribu dosis vaksin PMK dengan dukungan dari Pemerintah Australia melalui proyek bersama FAO-Australia-ASEAN, untuk penguatan mekanisme kesehatan hewan di Asia Tenggara (SMART-ASEAN). Ini merupakan salah satu kloter vaksin pertama yang tiba di Indonesia untuk mengawali upaya vaksinasi nasional pada bulan Juni 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dapat bantuan FAO dan Australia tangani wabah PMK