Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan sebanyak 12.829 desa sudah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, atau sekitar 24 persen dari 53.156 desa yang Rekening Kas Desa (RKD)-nya sudah tersalur bantuan tersebut.
"Jadi alhamdulillah lumayan percepatannya," kata Mendes dalam Konferensi Pers melalui Webinar di Kemendes PDTT, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan peningkatan itu cukup baik dibandingkan 15 persen yang tercatat beberapa hari sebelumnya.
Peningkatan tersebut, katanya, berkat adanya penambahan ratusan desa yang melakukan proses pencairan BLT Dana Desa dalam dua hari terakhir.
"Hari ini memang banyak sekali proses pencairan atau penyaluran (BLT) Dana Desa mulai kemarin. Kemudian, pagi tadi ada yang berombongan," katanya.
Berombongan artinya, kata dia, dalam satu kabupaten ada sekitar 150 hingga 200 desa yang secara bersamaan melakukan penyaluran BLT Dana Desa.
Peningkatan itu terjadi berkat upaya yang terus dilakukan Kemendes PDTT untuk mempercepat penyaluran BLT Dana Desa.
"Ini karena memang kita terus melakukan upaya-upaya percepatan dan meminta bupati dan walikota agar memberikan kemudahan di dalam proses penyaluran, termasuk fasilitasi," kata dia.
Proses percepatan itu, katanya, merupakan komitmen sekaligus harapan Presiden agar BLT Dana Desa segera disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebelum Lebaran sehingga masalah kekurangan pangan dapat segera teratasi.
Dari total 53.156 desa yang RKD-nya sudah disaluri Rp20,8 triliun BLT Dana Desa, 46.174 di antaranya, kata dia, telah menyelesaikan musyawarah desa khusus (Musdesus).
"Artinya data tentang calon keluarga penerima manfaat sudah siap di sejumlah 46.174 desa, atau 87 persen," kata Mendes.
Dari 46.174 desa tersebut, 12.829 desa atau 24 persen sudah menyalurkan BLT Dana Desa. Sedangkan 33.345 desa atau 63 persen lainnya sudah melakukan Musdesus dan menetapkan calon KPM tetapi belum menyalurkan BLT Dana Desa.