Singaraja (ANTARA) - Pemkab Buleleng memastikan bantuan beras untuk warga Desa Bondalem yang sedang menjalani karantina tak berkurang sedikit pun, bahkan beras yang sebelumnya ditemukan rusak diganti dengan beras baru dengan jumlah yang sama.
Sekretaris Daerah Buleleng sekaligus Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd, di Singaraja, Jumat, mengatakan sedikitnya 12 ton beras bantuan sembako untuk warga Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, yang sebelumnya ditemukan rusak sudah diganti sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng.
"Beras yang rusak itu diganti dengan beras yang kualitasnya lebih baik dan layak untuk dikonsumsi,” katanya kepada pers.
Baca juga: Pemkab Buleleng siapkan sembako untuk warga Desa Bondalem yang dikarantina
Gede Suyasa mengatakan Pemkab Buleleng akan tetap mengupayakan kesejahteraan masyarakatnya walaupun dalam situasi pandemi seperti saat ini. Salah satunya, permintaan dari warga Desa Bondalem yang sedang menjalani karantina desa terkait dengan beberapa ton beras yang dinilai kurang layak untuk dikonsumsi sudah diganti.
Ia menyadari bahwa beras dengan jumlah yang cukup banyak tentu beberapa diantaranya tidak menutup kemungkinan kualitasnya kurang baik. “Selama 14 hari masa karantina desa, tidak ada pengurangan bantuan untuk warga yang terdampak, kami selalu berupaya untuk memenuhi apa yang dibutuhkan,” ujarnya.
Suyasa mengatakan bantuan beras tambahan untuk memenuhi kebutuhan warga Bondalem selama enam hari ke depan juga telah selesai dikemas oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selanjutnya, pada 9 Mei 2020, beras dengan jumlah 27 ton ini dikirim ke Desa Bondalem.
Baca juga: 128 pedagang Pasar Desa Bondalem-Buleleng jalani tes cepat COVID-19
“Beras 27 ton dipilah dan dibagi masing-masing 2,4 kilogram. Ini untuk kebutuhan per jiwa masyarakat Bondalem selama enam hari. Per harinya mendapatkan beras 0,4 kilogram per jiwa,” katanya.
Beras yang dikirim ini dijamin layak untuk dikonsumsi. Pada saat tiba di Gudang Bulog, sudah dimasak di depan Dinas Sosial dan Kepala Bulog yang memahami kualitas beras.
Selain itu, Perbekel Desa Bondalem bersama Camat Tejakula dan tokoh masyarakat juga memasak beras yang baru sampai sebagai pengganti sebelum didistribusikan ke masyarakat. Dari penilaiannya, beras tersebut juga layak dikonsumsi.
“Saya sebagai Sekretaris Gugus Tugas juga memantau lima SKPD yang melakukan pengemasan beras. Dari lima SKPD yang saya pantau, memang layak untuk didistribusikan ke masyarakat,” ujar Gede Suyasa.
Baca juga: Bupati Buleleng pantau langsung "rapid test" pekerja migran di hotel
Sementara itu, data perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng menunjukkan bahwa terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif secara kumulatif berjumlah 42 orang. Rinciannya, pasien yang dirawat di Buleleng 17 orang dan yang sudah dinyatakan sembuh 20 orang. Pasien yang dirujuk ke RSUP Sanglah lima orang dan pasien terkonfirmasi positif yang dirawat di luar Buleleng tujuh orang.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif 95 orang, terdiri dari ODP yang masih dipantau tiga orang, ODP yang sudah selesai masa pantau 92 orang. Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 703 orang dan sudah selesai masa pantau 444 orang, karantina mandiri 252 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas satu orang.
Pemantauan juga dilakukan kepada pelaku perjalanan dari daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal. Secara kumulatif berjumlah 2.980 orang dengan rincian 2.649 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan yang masih dipantau 331 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 191 orang, TKI 73 orang, WNA tetap satu orang, pulang dari luar negeri empat orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 62 orang.
Buleleng gantikan beras yang rusak untuk warga Bondalem
Jumat, 8 Mei 2020 18:25 WIB