Yogyakarta (Antara Bali) - Pengelola hotel di Yogyakarta umumnya menerapkan penghematan biaya operasional saat sepi tamu pada awal 2012, kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Istidjab M Danunagoro.
"Selama masa sepi tamu, kami menerapkan kebijakan penghematan biaya operasional hingga sekitar 30 persen," kata Istidjab di Yogyakarta, Senin.
Ia mengatakan selain menerapkan penghematan biaya operasional, manajemen hotel juga berupaya mengoptimalkan promosi ke agen perjalanan wisata, instansi maupun ke mancanegara.
Selama sepi tamu, pada Januari hingga Maret tahun ini, kata dia biaya operasional hotel dihemat, di antaranya dengan mengurangi penggunaan listrik, air, dan lain-lainnya.
Tingkat hunian hotel di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk kelas bintang pada masa sepi ini masih mencapai 60 persen, sedangkan hotel nonbintang atau kelas melati hanya 30 persen.
"Jadi, upaya untuk menutupi biaya operasional hotel yang cukup besar, sementara pendapatan berkurang, maka satu-satunya jalan dengan melakukan penghematan di segala bidang," demikian Istidjab.(*/T007)
