Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar mengimbau tamu-tamu dari unsur pemerintah di luar Bali yang ingin mengadakan kunjungan kerja ke pemkot setempat agar menginap di hotel-hotel yang terletak di Ibu Kota Provinsi Bali itu.
"Jadi, kami memiliki kebijakan bagi tamu yang ingin berkunjung ke Pemerintah Kota Denpasar harus menginap di Denpasar," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Denpasar I Dewa Gede Rai di Denpasar, Selasa.
Ia mengemukakan, setiap hari paling tidak ada tiga hingga empat rombongan dari unsur pemerintah luar Bali yang mengadakan kunjungan kerja atau studi tiru di Kota Denpasar.
"Satu rombongan terkadang mengajak 30 sampai 50 orang. Sedangkan tujuannya berkunjung ke Denpasar, ada yang belajar tentang pengembangan pariwisata, pengelolaan pemerintahan, inovasi daerah bahkan terkait kehumasan dan lain sebagainya," ucapnya.
Dengan para tamu pemerintah menginap di hotel-hotel yang berada di kawasan Kota Denpasar, pihaknya mengharapkan agar dapat memiliki dampak ekonomi bagi para pelaku pariwisata di daerah itu.
"Hotel-hotel di Kota Denpasar fasilitasnya juga tidak kalah dengan hotel yang berada di kabupaten lainnya di Provinsi Bali. Ada pilihan city hotel hingga hotel-hotel berbintang yang berada di sejumlah objek wisata," ujar Dewa Rai.
Dengan demikian, menurut dia, banyak pilihan tempat menginap yang bisa dijadikan alternatif bagi para tamu yang mengadakan kunjungan kerja ke Kota Denpasar.
"Ke depan, kami juga tengah merancang agar mereka yang mengadakan kunjungan kerja ke Kota Denpasar dapat diterima di sejumlah objek wisata yang ada di Denpasar sehingga sekaligus kami dapat mengenalkan potensi wisata yang dimiliki," ucapnya.
Sejalan dengan upaya untuk menambah minat wisatawan yang berkunjung ke Kota Denpasar, Dewa Rai mengatakan pemkot setempat juga telah merevitalisasi sejumlah fasilitas pariwisata di kawasan Pantai Sanur.
"Seperti halnya revitalisasi untuk fasilitas pejalan kaki dan pesepeda di kawasan Sanur dari daerah Pantai Matahari Terbit hingga Pantai Mertasari yang jaraknya sekitar enam kilometer," katanya.
Selain itu juga dilengkapi dengan shower di sejumlah titik yang dapat dimanfaatkan bagi wisatawan yang mandi di pantai, hingga penambahan sejumlah spot tempat duduk agar wisatawan lebih nyaman, serta penataan para pedagang," ucapnya.
Revitalisasi sudah dilakukan dalam dua tahap yakni tahap pertama didanai melalui anggaran Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Nusa Penida. Sedangkan untuk revitalisasi tahap kedua didanai melalui APBD Kota Denpasar.