Denpasar (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama meminta masyarakat tidak panik terkait langkanya masker (penutup hidung dan mulut) akibat wabah virus corona.
"Kami minta kepada masyarakat tidak panik karena persediaan atau penjualan masker mulai langka. Hal ini akibat merebaknya wabah virus corona atau COVID-19 tersebut," kata Adi Wiryatama menyikapi wabah virus corona, di Denpasar, Kamis.
Adi Wiryatama mengatakan kebutuhan dalam mengantisipasi wabah virus corona tidak semata-mata dengan menggunakan masker tersebut, tapi juga masyarakat agar memperhatikan sanitasi lainnya, seperti menjaga kesehatan lingkungan, maupun membersihan tangan dengan cairan antiseptik.
"Imbauan dari pemerintah dalam mengantisipasi merebaknya wabah corona sudah dilakukan. Bahkan informasi dari media bahwa masker tidak sepenuhnya menjamin bebas dari virus. Karena itu yang terpenting warga tetap menjaga kesehatan dengan baik," ucap politikus asal Tabanan ini.
Ia mengharapkan kepada pemerintah juga melakukan pemantauan terkait dengan kelangkaan penjualan masker, bahkan harganya cukup mahal dibanding sebelum terjadinya wabah virus COVIS-19.
"Saya dengar juga masker di pasaran harganya mahal. Karena itu pemerintah daerah harus cepat tanggap dengan melakukan sidak yang bekerja sama aparat keamanan dan instansi terkait sehingga tak sampai ada penimbunan produk masker dari penjual ada distribusi," ujarnya.
Baca juga: Bali siapkan Rp15 miliar guna hadapi kemungkinan COVID-19 mewabah
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom telah melakukan pemantauan ke sejumlah apotik di wilayah Kota Semarapura.
"Kami sudah melakukan pemantauan dan sidak ke sejumlah apotik. Memang barangnya tidak ada alias kosong. Informasi dari petugas apotik memang tidak ada pengiriman barang dari distibusi masker di Bali. Tapi untuk persediaan para medis di rumah sakit masih ada," katanya.