Jakarta (ANTARA) - Ketua Steering Committee Piala Presiden Bola Basket Maruarar Sirait berharap kesuksesan penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket menjadi pemantik seluruh pihak untuk menyelenggarakan turnamen serupa.
"Makin banyak turnamen makin bagus untuk kualitas para pemain ke depannya. Ini harus jadi inspirasi bagi yang lain, mudah-mudahan nanti ada piala siapa lagi, itu akan lebih bagus dan akan ditemukan bibit-bibit unggul," ujar Maruarar di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan kalender basket di Indonesia belum sepadat sepak bola dan mengandalkan liga saja. Hal itu menjadikan para pemain lokal kurang mendapat jam terbang sehingga berpengaruh pada kualitas pemain di timnas.
Baca juga: Perbasi targetkan tim 3x3 masuk Olimpiade
Maruarar yakin apabila banyak turnamen basket seperti pramusim maupun perebutan piala (piala presiden, piala gubernur, dll), kemampuan para pemain akan terus terasah.
"Saya harap jangan hanya Piala Presiden, tapi ada piala apa saja, supaya bagi pemain makin banyak pertandingan atau turnamen lebih bagus," kata dia.
Meski begitu, ia juga menyoroti banyaknya turnamen harus diikuti dengan kualitas penyelenggaraan seperti transparansi, profesionalisme ofisial, hingga dukungan sponsor.
Baca juga: Indonesia jaga asa ke semifinal bola basket putra
"Turnamen banyak, tapi tidak transparan buat apa, gim harus diisi orang profesional. Kita harus punya parameter yang terukur. Kalau tidak kita tidak bisa mengevaluasi secara terukur," kata dia.
Senada dengan Maruarar, pemain Satria Muda Pertamina Christian "Coke" Gunawan berharap ke depannya lebih banyak turnamen yang digelar selain IBL.
Menurutnya, laga pramusim khususnya Piala Presiden menjadi ajang tolak ukur mengasah kemampuan para pemain, terutama pemain lokal yang kurang mendapat menit bermain di Liga.
"Pemain Piala Presiden bagus banget apalagi buat pemain lokal membuat nyaman kita ke 'season' baru. Saya harap piala presiden ada lagi," kata dia.
Turnamen Piala Presiden Bola Basket telah digelar di Sritex Arena Solo pada 20-24 November 2019 lalu. Satria Muda Pertamina keluar sebagai juara setelah menundukkan Amartha Hangtuah di babak final.