Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan mengeluhkan kondisi kemacetan arus lalu lintas di wilayah selatan Bali, khususnya kawasan wisata internasional Kuta, Kabupaten Badung, yang kondisinya semakin parah.
"Jika kondisi kemacetan ini tidak segera ditangani, tidak mustahil Pulau Dewata kelak akan ditinggalkan oleh wisatawan," kata Radu Frentiu, seorang general manager hotel, di Kuta, Senin.
Terkait kemacetan di Bali, Radu mengaku sering menerima keluhan dari tamu yang menginap di hotel tempatnya bekerja.
"Tamu sering mengeluh datang ke hotel telat, perginya pun juga telat akibat kondisi lalu lintas yang macet dan kacau," ujarnya.
Terkait hal ini, Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB) Gusti Kade Sutawa menyatakan, persoalan kemacetan arus lalu lintas, khususnya di sekitar Kuta, merupakan masalah klasik yang harus segera diatasi.
"Selain mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan memperbaiki sistem transportasi publik, pemerintah juga perlu membangun infrastuktur yang memadai, seperti jalan tol atau jalan bawah tanah di kawasan yang macet tersebut," kata Manager Hotel Puri Saron itu.
Sementara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII Ir Susalit Alius mengatakan, pihaknya segera membangun jalan bawah tanah (underpass) di sekitar simpang Dewa Ruci, Kuta, dengan biaya Rp179 miliar.(*)