Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan Republik Rakyat China menyatakan siap untuk meningkatkan perdagangan sektor perikanan, termasuk menampung hasil berbagai perikanan yang dibudidayakan di Indonesia.
Dalam acara Indoaqua 2019 di Jakarta, Kamis, Menteri Edhy Prabowo menyatakan hal tersebut setelah Duta Besar China berkunjung ke kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beberapa hari lalu.
"Dubes China menawarkan banyak hal, antara lain pasarnya (populasi China) besar," kata Edhy Prabowo.
Baca juga: KKP catat 2.183 kapal perikanan belum perpanjang izin usaha penangkapan
Menurut Edhy Prabowo, Dubes China mengaku heran karena potensi budi daya Indonesia sangat besar tetapi saat ini belum mendominasi ekspor ke China.
Menteri Edhy mengungkapkan bahwa Dubes China memaparkan bahwa saat ini Indonesia masih menjadi pemasok ekspor nomor tujuh ke China, padahal melihat berbagai potensi yang ada seharusnya RI berada di peringkat teratas.
Untuk itu, Edhy Prabowo juga mengajak berbagai pembudidaya agar jangan khawatir terhadap pemasaran hasil produksi mereka, karena pasti pemerintah akan selalu mencari jalan keluarnya.
Baca juga: KKP tangkap enam kapal pencuri ikan asal Vietnam dan Filipina
Sebagaimana diwartakan, Republik Rakyat China menjajaki peluang peningkatan kerja sama dalam sektor kelautan dan perikanan dengan Republik Indonesia, terutama karena kedua negara juga telah memiliki relasi yang baik dalam berkolaborasi.
"Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dan sumber daya bahari yang melimpah. Sementara China memiliki pasar yang luar biasa besar," kata Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, saat mengunjungi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, yang terjadi di Kantor KKP, Jakarta, 1 November 2019.
Xiao Qian mengemukakan Indonesia dan China memiliki relasi yang baik. Selama ini, Indonesia menjadi salah satu mitra dagang China yang cukup besar.
Menteri KKP: China siap tampung hasil budidaya
Kamis, 7 November 2019 11:26 WIB