Gianyar (Antara Bali) - Tim badan pendidikan, ilmu pengetahuan kebudayaan (United Nations Education, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) mengagumi koleksi keris bersejarah di Museum Neka, perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.
Tim UNESCO yang berkunjung ke Museum itu adalah Francisco Bandarin dari Prancis, Edaly Quiroz Morano dari Mexiko, serta Hayoun Park dan Gaura Mancacarita dari Indonesia.
"Kedatangan TIM UNESCO ini merupakan kehormatan bagi kami," kata pemilik Museum Neka, Pande Sutedja Neka, Jumat.
Kunjungan itu dilakukan bertepatan dengan pertemuan antarnegara pelestari warisan budaya dunia yang berlangsung di Hotel Westin, Nusa Dua, pada 22-25 November 2011.
Disamping itu, kunjungan tersebut sebagai tanda kelanjutan pengakuan keris Indonesia dari UNESCO sebagai karya agung keamanusian warisan budaya dunia pada tanggal 25 November 2005.
"Mereka ingin melihat kreativitas yang sesungguhnya dari para pemerhati sekaligus pelestari keris," ujarnya seraya menyebutkan pihaknya memiliki koleksi 300 keris.(*)