Bandung (Antara Bali) - Atlet vovinam Indonesia untuk nomor tunggal putri teknik senjata pedang, Anak Agung Manik, tidak ada alasan khawatir bertanding melawan master yang melatihnya selama ini.
"Justru senang bertanding dengan mereka, meski saya baru berlatih setahun," kata Anak Agung Manik di Jakarta, Minggu.
Agung Manik adalah satu-satunya pemegang medali emas pada kejuaraan Vietnam Open pada Juli 2011. Meski harus berhadapan dengan keunggulan teknik atlet Vietnam ia sangat optimis bisa berbuat banyak.
Ia juga mengaku sudah saling kenal dengan atlet-atlet peserta SEA Games 2011 seperti dari Laos, Kamboja dan Vietnam. Salah satunya melalui jejaring sosial.
"Sudah saling kenal sih, tapi yang jelas kami berkomitmen untuk bertarung maksimal di SEA Games 2011 ini. Ini kesempatan emas bagi karier saya di olahraga," kata Agung Manik yang juga atlet pencak silat itu.
Bagi pelajar kelas II SMA Negeri II Tabanan Bali itu, ikut di SEA Games 2011 merupakan kesempatan emas yang sebelumnya belum bisa diraihnya di cabang yang ia tekuni sebelumnya.
Kemampuannya dalam nomor performance yang digelutinya semasa berlatih pencak silat, ternyata sangat membantunya untuk menekuni teknik-teknik vovinam.
"Performance nomor ini tidak terlalu berat, di bawah semenit. Performance di nomor pencak silat jauh lebih berat dan menguras stamina karena bisa sampai dua atau tiga menit untuk sekali tampil," katanya.
Sebagai pemegang medali emas pada kejuaraan di Vietnam, Anak Agung Manik menjadi salah satu atlet yang diproyeksikan untuk mendulang medali pada pertandingan yang akan digelar Senin (14/11) di GOR Sunter Tanjung Priok Jakarta itu.(*)