Karangasem, Bali (ANTARA) - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dukuh Penaban, Kabupaten Karangasem, Bali, mewakili Pulau Dewata untuk mengikuti penilaian Pokdarwis tingkat nasional yang dilakukan tim dari Kementerian Pariwisata dipimpin Samta Tambunan di Museum Pusaka Lontar Dukuh Penaban, Kamis (18/7) lalu.
Informasi tertulis dari Humas Pemkab Karangasem yang diterima, Rabu, melaporkan tim juri terdiri dari perwakilan akademisi, praktisi, pemerhati, media pariwisata dan pemerintah, diantaranya,Titien Soekarya (pemerhati pariwisata), Hilda Sabri Soelistyo (praktisi media pariwisata), Tatak Sariawan dan Sugeng Handoko (praktisi), M. Husen Hutagalung (akademisi), Heri Hermawan dan Ambar Rukmi (Kemenpar).
Samta Tambunan mrnyebutkan, penilaian oleh tim juri dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pada 14 Juni 2019 adalah penilaian administrasi berdasarkan formulir yang telah diisi berikut berkas-berkas pendukung untuk menentukan nominasi pemenang.
Telah terpilih 20 Pokdarwis dari 14 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara, sedangkan tahap kedua pada Juli-Agustus 2019 adalah peninjauan ke lapangan oleh tim juri terhadap Pokdarwis yang masuk dalam nominasi.
Dalam kesempatan itu, Kadis Pariwisata Karangasem Ketut Sedana Merta mengatakan kegiatan Pokdarwis tingkat nasional secara rutin dilaksanakan setiap tahun, hanya saja pelaksanaan Lomba Pokdarwis di Bali dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Lomba Tingkat Provinsi Bali dilaksanakan setiap dua tahun, karena di tahun berikutnya dilaksanakan pembinaan kepada masing-masing Pokdarwis.
Pokdarwis merupakan kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan kepariwisataan.
Peran pokdarwis juga mewujudkan sapta pesona dalam meningkatkan pembanguanan daerah melalui kepariwisataan sehingga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
"Pada intinya, masyarakat perlu diberdayakan agar mereka mempunyai kemampuan untuk dapat berperan aktif dalam program kepariwisataan. Karena sejatinya, keterlibatan atau partisipasi masyarakat lokal menjadi penting termasuk dalam kaitannya dengan upaya keberlanjutan pariwisata itu sendiri yang mencakup perlindungan terhadap alam dan lingkungan serta budaya dan adat istiadat, maupun manfaatnya secara ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Dispar Bali ajak kelompok sadar wisata berperan aktif
Sedana Merta menambahkan Kabupaten Karangasem merupakan salah satu destinasi pariwisata di Bali yang memiliki keragaman potensi daya tarik wisata, baik alam maupun kekhasan serta keunikan budaya. Oleh karenanya, Kabupaten Karangasem cukup signifikan dalam mengembangkan daya tarik wisata untuk menarik minat kunjungan wisatawan serta berpotensi memiliki daya saing yang tinggi.
"Saya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan penilaian Pokdarwis tingkat nasional ini sebagai upaya dalam membangun sinergi serta meningkatkan hubungan kemitraan di bidang pariwisata, antara pemerintah, akademisi, masyarakat dan komunitas, serta lembaga swasta yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kita semua dalam memperkuat perilaku yang berbudaya melalui sadar wisata dan penerapan Sapta Pesona dalam mewujudkan 'Karangasem The Spirit of Bali' sebagai tagline pariwisata Kabupaten Karangasem," ujarnya.
Baca juga: Asita Bali kembangkan program pemberdayaan desa wisata
Sedana Merta juga berharap kegiatan apresiasi Pokdarwis ini dapat menjadi perhatian dan agenda bersama, baik di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan di tingkat nasional. Sehingga implementasinya mampu berkembang menjadi bagian dari budaya yang melekat dalam keseharian hidup masyarakat dan bisa berdampak signifikan terhadap citra dan kualitas destinasi pariwisata Kabupaten Karangasem.
Hal ini juga diharapkan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam mengimplementasikan strategi kebijakan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, berwawasan lingkungan, budaya, dan kearifan lokal berlandaskan falsafah Tri Hita Karana.
Bantuan Alsintan
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk subak yang diserahkan di Kantor UPTD BPP Pertanian Jasri. Acara pada Sabtu (13/7) itu dihadiri Asisten II I Made Suama.
Kepala Dinas Pertanian, I Wayan Supandi menyampaikan, ada 17 subak di Kabupaten Karangasem menerima penyediaan Alsintan diantaranya, traktor (enam unit), cultivator (3 unit) dan power threser (8 unit). Semuanya akan diserahkan kepada Subak dan Kelompok Tani yang sudah masuk dalam proposal tahun 2018. Dan bantuan ini dengan sumber dana APBN Tahun 2019 yang pengadaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian.
"Satu hal yang patut kita banggakan adalah berhasilnya salah seorang petani muda binaan Dinas Pertanian atas nama I Gede Arta asal Desa Pidpid menjadi juara petani muda tingkat nasional. Dan dalam Peda KTNA tingkat Provinsi Bali tahun 2018 keluar sebagai juara pertama dalam lomba penyuluhan. Gede Arta bergerak di bidang agribisnis jamur tiram," ujarnya.
Akibat dari sulitnya mencari tenaga kerja yang bcrgerak di sektor pertanian, Pemerintah meluncurkan program penyediaan dan pengembangan sarana prasarana pertanian yang salah satunya berupa pemberian bantuan alat mesin pertanian.
Sebelumnya, banyak alsintan yang sudah diberikan kepada kelompok tani atau subak di antaranya traktor, combine harvester, transplamer, power threser, handsprayer, corn seller, dan cultivator.
Bupati Mas Sumatri mengatakan,pengadaan alat dan mesin pertanian ini dilakukan oleh Kementerian Pertanian. Sementara pihak kabupaten mempersiapkan kelompok. mendistribusikan dan selanjutnya melaksanaan pemantauan dan pembinaan.
Penyerahan ini merupakan dari swasembada pangan saat ini sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mempengaruhi pembangunan nasional. Pembangunan sektor pertanian menjadi sesuatu yang penting dan strategis. Pembangunan pertanian telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan nasional. Belajar dari pengalaman masa lalu dan kondisi yang dihadapi saat ini, sudah selayaknya sektor pertanian menjadi sektor unggulan dalam menyusun strategi pembangunan nasional.
Ia mengharapkan juga dengan diberikan traktor roda dua ini bisa memperbaiki dan memberikan pembenahan insfratruktur pertanian guna meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Karangasem.
Penyerahan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan produksi dalam kuantitas maupun kwalitas secara lebih efektif dan efesien, juga mempercepat pengolahan tanah, bisa tanam serempak, pengolahan tanah menjadi lebih baik sempurna, serta meningkatkan hasil pertanian dan swasembada pangan.
Bupati Mas Sumatri juga mengimbau kepada para penerima alsintan ini, agar bisa dimanfaatkan dan digunakan dengan secara baik. (*)