Denpasar (ANTARA) - Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tingkat sekolah menengah pertama di Kota Denpasar, Bali tidak ada yang melakukan perpeloncoan.
Kepala Dinas Pendidikan kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar Wayan Gunawan di Denpasar, Selasa, mengatakan pihaknya sudah menekankan kepada semua sekolah untuk tidak melakukan perpeloncoan dalam pelaksanaan MPLS.
"Kami sebelumnya sudah menegaskan kepada semua sekolah agar tidak melakukan aksi perpeloncoan terhadap semua siswa dalam pelaksanaan MPLS tersebut," katanya.
Gunawan mengatakan pelaksanaan MPLS tidak melakukan siswa didik untuk mengenakan atribut yang aneh-aneh dan sulit bahannya didapatkan. Selain itu tidak boleh ada bentuk kekerasan secara fisik maupun verbal.
Selain itu, Gunawan juga memastikan dalam MPLS tidak ada perpeloncoan. Karena dalam MPLS pihaknya telah mempertegas agar sekolah lebih memberikan atau penanaman nilai-nilai pendidikan karakter agar siswa menjadi lebih baik dari aspek kesantunan, kedisiplinan dan sikap bela negara. Sesuai tema MPLS SMP di Kota Denpasar yakni "Melalui MPLS kita tumbuhkan generasi muda berkarakter dan peduli lingkungan".
"Dengan cara seperti itu maka saya harapkan MPLS SMP di Kota Denpasar berjalan dengan damai dan aman," kata Gunawan didampingi Kabid pembinaan SMP Disdikpora Denpasar Anak Agung Gede Wiratama
Wiratama menambahkan, dalam kegiatan MPLS pihaknya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti Dinas Perhubungan, DLHK, KPA, Dinas Kesehatan, Kesbangpol dan BNN, Polri serta TNI.
Dalam MPLS ini siswa mendapatkan berbagai ilmu seperti masalah pengurangan sampah plastik yang disampaikan oleh DLHK Kota Denpasar, wawasan kebangsaan diberikan oleh TNI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dampak penggunaan seluler (gadget) dari Rumah Sakit Sanglah, kawasan permainan tradisional diberikan oleh masing-masing sekolah. Sedangkan materi terkait narkoba HIV/Aids oleh BNN.
Wiratama mengatakan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik seluruh siswa yang mengikuti MPLS SMP di Kota Denpasar diwajibkan untuk membawa botol minum sendiri (tumbler). Gerakan ini dinamakan MPLS non-plastik.
Ia mengatakan pengurangan sampah plastik harus dimulai sejak dini. Dengan demikian mereka akan lebih menghargai dan menjaga lingkungan. Dengan membawa botol minum sendiri pihaknya berharap di Kota Denpasar bebas dari yang namanya sampah plastik. Untuk ke depan diharapkan kegiatan MPLS bisa berjalan lancar sesuai harapkan semua.
Pengenalan sekolah tingkat SMP di Denpasar tidak dipelonco
Selasa, 16 Juli 2019 18:08 WIB