Badung (ANTARA) - Sebanyak 23 titik di Kabupaten Badung, Bali, dilaporkan mengalami kerusakan akibat peristiwa gempa bumi yang terjadi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Jembrana, Bali, di kedalaman 104 km pada 08.18 WITA.
"Petugas dan tim reaksi cepat kami hingga saat ini masih terus melakukan assessment terhadap kerusakan yang diakibatkan peristiwa gempa bumi yang terjadi pagi tadi," ujar Plt Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Wirya, di Nusa Dua, Badung, Selasa.
Ia mengatakan, kerusakan tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Badung, khususnya di wilayah Badung Selatan.
"Laporan kerusakan paling banyak terjadi di wilayah Kuta Selatan dengan 14 titik, Kuta enam titik, Kuta Utara satu titik dan di Kecamatan Abiansemal dua titik," katanya.
Baca juga: Kemenpar: ikuti instruksi dan akun resmi pemerintah terkait gempa Bali
Wayan Wirya menjelaskan, berdasarkan laporan, kerusakan yang terjadi paling banyak adalah kerusakan material bangunan genting yang runtuh dan tembok yang mengalami keretakan ringan.
"Hingga saat ini masih belum ada laporan bangunan yang mengalami kerusakan berat. Laporan yang kami terima, bangunan yang paling banyak rusak adalah bangunan sekolah dan belum ada objek wisata di Badung yang terdampak," katanya.
Ia menambahkan, BPBD Badung akan terus melakukan pendataan akibat kerusakan yang ditimbulkan peristiwa gempa tersebut.
"Termasuk informasi tebing yang longsor di Pantai Melasti masih akan kami periksa apakah terjadi akibat gempa atau sebelum peristiwa gempa bumi terjadi," kata Wayan Wirya.
Baca juga: Operasional Bandara Ngurah Rai Normal setelah gempa Bali
BMKG telah memutakhirkan data gempa bumi tektonik yang awalnya memiliki kekuatan 6 SR menjadi 5,8 SR di laut dengan jarak 80 km arah Selatan Kota Negara, Jembrana, Bali, pada kedalaman 104 kilometer.