Denpasar (ANTARA) - Pelatihan penenun endek menjadi konsentrasi Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota Denpasar dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya tenun ikat endek. Bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar melalui pembinaan kemampuan teknologi industri dengan pelaksanaan pelatihan bagi penenun endek.
Pelaksanaan pelatihan penenun kain endek tahun ini dibuka secara resmi Ketua Dekranasda Denpasar Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra di Kelurahan Ubung Denpasar.
Melibatkan 15 orang peserta pelatihan yang berasal dari pengusaha/perajin di Kota Denpasar. Di samping itu peserta yang terlibat dari guru SMKN 3 Denpasar dan SMKN 4 Denpasar dengan narasumber I Gusti Made Arsawan dan Ni Kadek Susiani yang berlangsung dari tanggal 8 sampai dengan 15 Juli mendatang.
Ketua Dekranasda Denpasar Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan perkembangan fashion sekarangan ini didukung dengan majunya teknologi informasi yang menunjukan perkembangan kain-kain tradisional/tenun ikat semakin semarak dari berbagai daerah di Nusantara. Bali, khususnya Kota Denpasar memiliki potensi untuk memajukan dan mengembangkan kain tradisional Bali khusunya endek dengan berbagai kreatifitas dan inovasi.
Sehingga dapat menghasilkan produk tekstil tradisional yang sesuai dengan tuntutan pasar yang berkembang pesat.
Saat ini, permasalahan yang dihadapi Industri Kecil Menengah (IKM) khusunya endek kurangnya SDM yakni penenun endek dalam pengembangan proses produksi untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas.
"Saya menyambut baik dan mendukung kegiatan pelatihan tenun ini terlebih pelaksanaannya sudah kesembilan kalinya dalam melakukan regenerasi penenun endek. Karena pembinaan berkelanjutan diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi IKM, dan tentunya akan berdampak postif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut Selly menjelaskan tujuan dari kegiatan pelatihan penenun endek ini untuk dapat melestarikan dan mengembangkan tenun endek di Bali khsusunya di Kota Denpasar. Diketahui bersama permintaan tenun ikat endek sangat tinggi di Kota Denpasar, sehingga produksi diikuti dengan pelatihan penenun dikembangkan lewat inovasi promosi melalui fashion show endek setiap tahunnya.
Langkah ini diharapkan memberikan inovasi dan warna baru dari kain endek yang tidak saja dapat dipergunakan sebagai kain untuk persembahyangan, namun terbukti lewat fashion endek mampu berkembang menjadi trand fashion yang modis seperti T-Shirt kolaborasi endek, celana panjang hingga pakaian pesta.
Mendorong penggunaan endek kepada generasi muda juga telah dilakukan lewat pembentukan duta endek Kota Denpasar. Dari pemilihan ini telah mampu membangkitkan wirausaha bagi generasi muda dalam kreativitas produksi endek.
"Produksi endek yang berlimpah tentunya dapat diikuti dengan fashion sehingga permintaan dan produksi dapat seimbang berjalan beriringan dan menjadi gairah baru IKM yang ada," ujar Ny. Selly.
Seorang narasumber I Gusti Made Arsawan mengatakan Kota Denpasar sebagai fashionnya endek yang membutuhkan berbagai varian produk endek. Sehingga pelatihan penenun ini sangat tepat sekali dilaksanakan Pemkot dan Dekranasda Denpasar menjadi peningkatan SDM menenun dari dasar hingga tehnik yang kita berikan. Kegiatan ini dapat terus dilakukan secara kontinu dalam pemasaran bersama pemerintah, baik dalam bidang fashion maupun dalam meningkatkan produksi ke depan. (*)
Disperindag dan Dekranasda Denpasar gelar pelatihan tenun Endek
Kamis, 11 Juli 2019 13:06 WIB