Denpasar (ANTARA) - Seniman asal Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, I Made Lasmawan, menerapkan konsep Panca Guru saat mengajarkan seni tabuh di Colorado, Amerika Serikat.
"Konsep saya seperti Gending terakhir yaitu Panca Guru jadi dikemas dalam konsep belajar mengajar dalam Gamelan Bali, Guru Tingal, Guru Kuping, Guru Lagu dan Guru Rasa, " kata Dosen sekaligus Guru Gamelan penabuh di Colorado, I Made Lasmawan, disela-sela penampilan pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 Tahun 2019 di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan Guru Tingal adalah proses mengenal dari alat - alat tabuh sebelum dimainkan, selanjutnya dari Guru Kuping mengajarkan untuk dapat mendengarkan dengan baik, tempo dan ketukan setiap jenis lagu yang akan dimainkan.
Selain itu, Guru Lagu dan Guru Rasa yang juga mengajarkan untuk dapat ikut mengalir di setiap alur lagu, dan menguasainya hingga mampu menampilkan dengan baik.
Dalam proses pembuatan musik Gamelan juga melibatkan ketiga anaknya yang menerapkan konsep Catur Guru. Ilmu tersebut diambil dari pengertian secara keagamaan yang juga digabungkan dengan unsur modern.
"Mereka kalau enggak punya latar belakang musik sulit mendapatkan rasa dari musik itu sendiri, untuk saat ini dijamin tempo sudah dikuasai, setiap ketukannya bisa dirasakan dan diketahui oleh mereka, ditambah dengan memasukkan beberapa teknik Gamelan," jelasnya.
Baca juga: Grup kesenian AS meriahkan Pesta Kesenian Bali ke-41
Pihaknya juga menggabungkan beberapa komposisi hingga menjadi sebuah Gamelan dengan mengikuti pola lama dan tidak meninggalkan unsur kebudayaan Bali.
Sedangkan anak pertamanya, I Putu Tangkas Adi Ramayana mengemas Gamelan dengan menggabungkan pola lama dan modern. Hal ini bertujuan untuk tetap mengingat dan menghormati Seniman - Seniman terdahulu khususnya seniman I Wayan Brata.
Ia juga menjelaskan sudah mengajar di Amerika Serikat sekitar 30 tahun dan telah menyebarkan Gamelan Bali di 15 universitas dan tiga sekolah dasar dan dua community group.
I Made Lasmawan yang berasal dari lulusan Institut Seni Indonesia di Solo, Jawa Tengah yang juga mengajarkan seni Gamelan Jawa dan Gamelan Bali.
Dalam mengembangkan karya seni nya dengan warga asing Amerika, juga turut mendapat perhatian dari konsulat Indonesia di Los Angeles, dan salah satu Company di bidang kesenian berupa bantuan dana.
Selain itu juga, warga Amerika yang tergabung dalam grup Tunas Mekar ini juga mengeluarkan dana pribadi untuk transportasi dan akomodasi dalam menampilkan kesenian Gamelan Bali ini.
Baca juga: Teater tari Yunnan-China meriahkan PKB 2019
Seniman Baturiti terapkan konsep Panca Guru di AS
Jumat, 21 Juni 2019 21:43 WIB