Denpasar (ANTARA) - Konsul Jenderal Australia di Bali Anthea Griffin memuji langkah Gubernur Bali Wayan Koster dalam usahanya untuk membersihkan Pulau Dewata dari sampah plastik melalui sejumlah regulasi.
"Saya senang sekali ketika belanja di supermarket, dimana sayuran buncis dan cabainya dibungkus daun pisang," kata Griffin saat beraudiensi dengan Gubernur Bali di Denpasar, Selasa.
Kesempatan pertemuan tersebut menjadi menjadi pertemuan pertama Konjen Griffin yang mulai ditunjuk untuk menggantikan Helena Studdert sejak Maret 2019.
Selain perkenalan, pertemuan ini juga membahas beberapa isu di bidang pariwisata, budaya, perdagangan, lingkungan dan pariwisata. Perbincangan yang paling menonjol, tampak seputar masalah lingkungan hidup.
Griffin mengatakan Pemerintah Australia tertarik untuk bisa terlibat dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Bali. Menurut dia, pihaknya sudah terlibat dalam program edukasi di beberapa hotel dan desa di Pulau Dewata.
Selain masalah lingkungan, Konjen Griffin juga mengapresiasi pelaksanaan pawai Pesta Kesenian Bali ke-41 yang disaksikannya secara langsung pada 15 Juni 2019. Griffin berharap tahun depan Australia bisa turut berpartisipasi dalam ajang Pesta Kesenian Bali.
Masih di bidang budaya dan pariwisata, Griffin juga berharap wisatawan dari Australia bisa lebih berhubungan dengan adat dan budaya Bali, di samping kegemaran mereka dalam berselancar dan berlibur di hotel sebagaimana mestinya.
Di bidang perdagangan, Konjen Griffin berharap perjanjian bilateral di bidang ekonomi antara Indonesia dengan Australia (IA-CEPA) bisa segera disahkan, sehingga akan berdampak terhadap kerja sama perdagangan antara Bali dengan Australia.
"Hubungan antarnegara kita sudah kuat, sekarang kami ingin meningkatkan hubungan antarwarga (people to people)," ujarnya.
Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan setelah melarang penggunaan plastik sekali pakai melalui Pergub No 97 Tahun 2018, pihaknya sedang menyiapkan peraturan pengelolaan sampah agar sampah di Bali bisa selesai sejak dari sumbernya."Yang organik diupayakan selesai di desa, sedangkan yang anorganik dikelola di satu pihak," ucapnya.
Koster pun menyambut baik jika ada program yang bisa bersinergi dengan Pemprov Bali untuk menciptakan alam Bali yang bersih sesuai dengan visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali'.
Gubernur Koster mengatakan hubungan antara Bali dengan Australia sudah terjalin sejak lama, sehingga pihaknya berharap hubungan ini bahkan dapat terus ditingkatkan.
baca juga : Para penyelam bersihkan sampah plastik di laut Buleleng