Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya mengatakan, kasus proyek pembangunan Hotel Mulia Resort yang diduga milik Djoko Soegiarto Tjandra menjadi pelajaran bagi masyarakat di Indonesia.
"Ini pelajaran bagi kita semua. Karena jika ada investor bermasalah menanamkan modalnya, khususnya di Bali, dampaknya akan menyangkut masa depan masyarakat kita sendiri," kata Arjaya pada diskusi bertema "Mengungkap Sisi Gelap Investasi di Bali" di Denpasar, Minggu.
Ketua Pansus Pengkajian RTRWP DPRD Bali Wayan Disel Astawa, pada diskusi yang digelar KNPI Bali dan Koalisi Masyarakat Anti-Korupsi (KOMAK), juga menekankan bahwa investor harus tunduk pada aturan yang berlaku.
Begitu juga pemerintah, dalam hal ini Pemkab Badung yang memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) terhadap pembangunan Hotel Mulia Resort, semestinya melakukan pengkajian mendalam, apalagi lahannya diduga milik buronan kasus BLBI Tjoko Soegiarto Tjandra.
Sementara anggota Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bali Wayan Suardana menuding DPRD dan pemerintah melindungi investor yang merusak lingkungan Bali.
"Saya melihat ada indikasi dewan dan pemerintah melindungi investor peruksa lingkungan yang menyengsarakan masyarakat. Contohnya kerusakan Pulau Serangan, Kota Denpasar. Setelah pulau itu direklamasi, siapa sekarang yang mau bertanggung jawab," katanya.(*)
Pembangunan Hotel Oleh Investor Kasus BLBI Jadi Pelajaran
Minggu, 16 Oktober 2011 14:52 WIB