Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengecam perbuatan oknum pramuwisata yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap wisatawan Tiongkok di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung beberapa waktu lalu.
"Sekali lagi atas nama Pemerintah Provinsi Bali, saya memohon maaf atas kejadian ini," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu pada pertemuan di Bali Tourism Board yang dihadiri pihak BMR Dive & Water Sport dan Konsul Jenderal RRT di Denpasar, Kamis.
Wagub Bali dalam kesempatan itu menyatakan kecaman dan mengutuk keras atas kejadian tersebut, serta meminta oknum pelaku diproses secara hukum. Dia berharap dari kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran penting bagi seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Bali.
"Saya minta agar perusahaan yang terkait dengan pariwisata melakukan seleksi secara ketat terhadap para pegawainya misalnya melalui psikotes," ucapnya yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Cok Ace meyakini perusahaan pariwisata di Bali tidak memberi ruang untuk perilaku yang tidak senonoh. Untuk kejadian yang menimpa turis Tiongkok tersebut menurutnya merupakan murni kelakuan oknum yang mencoreng nama perusahaan dan pemerintah.
Konsul Jenderal RRT di Denpasar Gou Haodong memberi apresiasi respons cepat pemerintah terhadap kasus ini. Ia juga sudah mengetahui bahwa tersangka sudah ditangkap dan meyakini pelaku akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Gou Haodong mengaku atas kejadian tersebut memang mengejutkan karena masyarakat Tiongkok menganggap Bali sebagai tempat pariwisata yang aman.
Menurutnya setelah adanya penolakan terhadap pariwisata murah, sudah ada kemajuan besar terhadap kualitas wisatawan Tiongkok yang datang ke Bali.
OIeh karena itu, dia berharap ke depan agar rekrutmen karyawan pariwisata dicek riwayatnya dengan baik. Selain itu, pemandu wisata diharapkan bisa dididik tentang adat atau budaya masing-masing wisatawan.
Ia berharap kejadian ini bisa segera diungkap oleh kepolisian. "Saya berharap hasil penyelidikan agar diumumkan sehingga diketahui oleh masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya seorang oknum pemandu wisata air di Tanjung Benoa melakukan pelecehan seksual terhadap seorang turis asal Tiongkok. Polisi langsung menangkap pelaku yang berinisial MT, Selasa (23/4).