Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan pemprov setempat yang baru menerima SK pengangkatan agar jangan sampai menjadi pegawai yang sontoloyo.
"Tidak boleh menjadi pegawai yang sontoloyo, harus rajin, tertib, disiplin, dan kerja keras. Kalau tidak sanggup, mundur," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada penyerahan SK pengangkatan kepada 772 CPNS hasil seleksi 2018, di Denpasar, Kamis (25/4).
Menurut Koster, mereka yang mendapatkan SK CPNS kali ini adalah orang-orang yang benar-benar berkompeten dan bernasib baik, di tengah persaingan yang sangat ketat dari total 12.469 jumlah pelamar untuk memperebutkan 818 formasi.
Dari 774 orang yang lulus tahapan seleksi CPNS 2018, ada satu orang yang mengundurkan diri dan satu orang lagi tidak memenuhi syarat pemberkasan.
"Hasil seleksi CPNS yang akuntabel, terbuka, dan transparan ini harus bisa dipertanggungjawabkan dengan bekerja sebaik-baiknya, berdedikasi, berkomitmen agar memiliki kinerja yang baik. Jangan jadi orang yang malas-malasan," ucap Koster.
Koster meminta para abdi negara tersebut untuk bisa mengembangkan sikap kerja sama, memegang teguh persatuan dan kesatuan, persamaan, bergotong royong dalam menjalankan tugas, dan ikut menyukseskan visi pembangunan "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".
Pihaknya juga berencana untuk menata sistem insentif tunjangan kepada para pegawai lebih baik lagi. "Sekarang ada insentif tunjangan kinerja, tetapi kinerja tidak naik-naik. Nanti akan ada variasi yang memungkinkan pegawai berkreasi dan berinovasi dalam meningkatkan kinerjanya," ujarnya sembari mengharapkan agar mereka senantiasa proaktif dan jangan hanya menunggu perintah atasan.
Koster juga meminta para CPNS yang sudah menerima SK untuk berhati-hati, jika ternyata ada pihak-pihak tertentu yang mengaku menjadi "pahlawan kesiangan", yang mengaku-ngaku telah memperjuangkan untuk keluarnya SK CPNS.
"Laporkan pada polisi jika ada yang seperti itu. Dulu ada yang sampai tertipu Rp100 juta, Rp150 juta, karena ada pihak yang mengaku bisa memperjuangkan hingga ke Jakarta. Jadi, jangan sampai ada yang tertipu karena sudah mengikuti proses seleksi dengan benar," ucapnya pada acara yang juga dihadiri Sekda Bali Dewa Made Indra dan pimpinan OPD Pemprov Bali itu.
Bahkan, ada oknum pejabat Pemprov Bali sebelum periode pemerintahannya yang tertipu Rp200 juta-Rp400 juta untuk promosi jabatan, namun akhirnya tidak dilantik.
"Saya harapkan kalian menjadi motor penggerak agar masyarakat mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang baik. Bagi para guru, bantu saya agar mengajar anak didik dengan baik, teruslah belajar dan jangan mengajar dengan ilmu usang. Demikian juga tenaga kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang ramah dan melaksanakan tugas dengan baik," kata Koster.
Gubernur Bali minta CPNS jangan sontoloyo
Kamis, 25 April 2019 16:44 WIB