Jakarta (ANTARA) - BUMN pembiayaan sekunder perumahan PT Sarana Multigriya Finansial Persero (SMF) mengucurkan pembiayaan Rp2,51 triliun pada kuartal I 2019, atau naik 39 persen (yoy) dibanding periode sama pada 2018 yang sebesar Rp1,8 triliun.
Direktur Utama PT. SMF Ananta Wiyogo di Jakarta, Rabu, mengatakan dari pembiayaan di paruh pertama tahun ini, pembiayaan untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp720 miliar.
"Sedangkan untuk sekuritisasi masih proses, dan penerbitan surat utang baru Rp 4,8 triliun," kata Ananta.
Dengan realisasi Rp2,51 triliun, SMF sudah merealisasikan 25 persen dari total target pembiayaan tahun ini di Rp10 triliun. Target tersebut meningkat 4,2 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018 sebesar Rp9,6 triliun.
Untuk mampu mengucurkan pembiayaan pada tahun ini sebesar Rp10 triliun, SMF membidik pendanaan dari penerbitan surat utang sebesar Rp9,8 triliun dan sekuritisasi sebesar Rp2,2 triliun. Sementara aset SMF hingga akhir 2018, sudah terkumpul Rp19,4 triliun.
Direktur SMF Heliantopo mengatakan dengan target pembiayaan tersebut, pertumbuhan laba bersih perseroan tahun ini masih berkisar 10 persen dari realisasi laba Rp437 miliar di 2018.
Terdapat empat inisiatif program strategis SMF di tahun ini. Program pertama adalah SMF harus bisa menurunkan beban fiskal pemerintah, dalam penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Kemudian, program kedua adalah pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah bagi masyarakat yang terdampak bencana alam. Program ketiga, adalah revitalisasi daerah kumuh di hampir setiap kota besar di Indonesia. Dan, program keempat adalah penyaluran pembiayaan untuk pembangunan hunian sewa (homestay) di daerah-daerah tujuan pariwisata.
SMF kucurkan pembiayaan Rp2,51 triliun
Kamis, 11 April 2019 6:58 WIB