Singaraja (Antara Bali) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, melakukan aksi "jemput bola", mendatangi warga wajib belajar yang putus sekolah guna dilakukan pengarahan.
Didampingi Sekretaris Disdik Buleleng Ketut Witrini, Selasa, disebutkan pihaknya di antaranya telah memberikan pengarahan kepada sejumlah orang tua siswa putus sekolah yang berlokasi di tempat terpencil di Kecamatan Tejakula.
Kadisdik dan rombongan menyasar SD 3 Tembok di Dusun Dapdap Tebel, dan SD 3 Julah di Dusun Batugambir, Kecamatan Tejakula.
Siswa yang tidak dapat melanjutkan sekolah di SD 3 Tembok sebanyak 17 orang, sedangkan di SD 3 Julah sebanyak sembilan murid.
Menurut informasi, para siswa tidak dapat melanjutkan studi selain menyangkut masalah biaya, juga jauhnya lokasi tempat belajar.
Sejumlah orang tua murid mengaku sanggup untuk menyekolahkan kembali anaknya, jika si anak didik dapat belajar di lokasi yang tak jauh dari rumah mereka.
Ketua Komite SD 3 Tembok, I Ketut Merta mengatakan, fakta itu sesuai hasil penjajakan yang dilakukan pihaknya kepada para siswa, bahwa mereka tidak melanjutkan ke jenjang SMP terutama karena faktor jarak tempuh ke sekolah.
"Ternyata selain faktor ekonomi, jarak antara rumah siswa di Dusun Sembung dengan sekolah yang mencapai dua belas kilometer pun telah menjadi kendala yang mendasar bagi para siswa putus sekolah," katanya.
Dewa Putu Cakra, anggota dewan asal Desa Tembok yang hadir pada pertemuan itu, langsung memberikan apresiasi atas kendala yang dihadapi warga Dusun Sembung.
Kader Partai Demokrat itu menyatakan kesanggupannya menyantuni pakaian seragam bagi para siswa, jika mereka mau melanjutkan ke jenjang SMP.
Hal serupa disampaikan Perbekel atau Kepala Desa Tembok Jro Luh Padmawati. Pemerintah Desa Tembok, menurut istri anggota dewan Dewa Putu Cakra itu, kini tengah melakukan pendekatan dan mengalokasikan dana untuk para siswa yang tidak mampu melanjutkan ke SMP.
Kepala UPP Kecamatan Tejakula Made Ngadeg menjelaskan, siswa yang tidak melanjutkan studi ke SMP di Kecamatan Tejakula tercatat 51 orang.(*)
Kadisdik Buleleng "Jemput Bola" Warga Putus Sekolah
Selasa, 23 Agustus 2011 18:22 WIB