Purwokerto (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengatakan dia tidak
ingin ada anak Indonesia yang putus sekolah karena persaingan
antarnegara di dunia yang makin ketat membutuhkan sumber daya manusia
yang tangguh.
"Anak-anak tahu bahwa kita sekarang ini, pemerintah ingin semua
anak harus sekolah dengan kondisi baik. Yang putus sekolah bisa
melanjutkan lewat paket A, paket B, paket C, anak-anak yang lain juga
diberikan anggaran diberi dana agar dari SD sampai SMA/K semuanya bisa
membiayai sekolah dengan KIP," katanya saat menyerahkan
Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMA N 2 Purwokerto, Banyumas,
Jumat.
Pada kesempatan itu, Presiden menyerahkan 3.317 KIP untuk murid SD,
SMP, SMA/SMK, serta program belajar paket B dan C. Dalam program itu,
setiap murid SD mendapat bantuan dana Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu, dan
SMA/K Rp1 juta.
"Tahun depan kalau ada anggaran pemerintah berlebih, ditambah," katanya.
Presiden menekankan bahwa dana dalam program KIP harus digunakan
untuk keperluan sekolah, seperti membeli tas, buku, seragam, dan sepatu.
"Janjian kita, kalau uang di kartu dipakai pulsa dicabut. Janjian
ya... Untuk berkaitan sekolah, tidak ada yang lain," katanya.
Presiden juga menyelipkan pesan keberagaman dalam acara yang dihadiri ribuan murid tersebut.
Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan 17.000
pulau, 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, 714 suku, dan lebih dari 1.100
bahasa lokal.
"Artinya apa? Kita beragam, bermacam-macam, tetapi kita tetap satu
dalam bingkai NKRI. Kita tahu memiliki Pancasila," katanya.
Presiden pun menunjuk beberapa siswa untuk menyebut isi Pancasila,
lalu melontarkan kuis tentang keberagaman, seperti nama suku dan nama
pulau di Indonesia. Mereka yang bisa menjawab pertanyaan itu mendapatkan
hadiah sepeda dari Presiden.
Aulia, siswa SMA Ajibarang, merupakan salah satu siswa yang berhasil
menjawab pertanyaan Presiden dan mendapat hadiah sepeda.
Aulia sempat meminta Presiden atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo hadir ke sekolahnya untuk memberikan motivasi kepada
teman-temannya.
"Gini aja, Aulia wakili ajalah. Wakili saya menyampaikan ke
teman-teman, sampaikan salam dan semangat belajar ke teman-teman," kata
Presiden kepada Aulia.
Presiden kemudian kembali menegaskan bahwa anak-anak harus belajar
dengan baik karena persaingan ke depan, dalam 10-30 tahun mendatang,
akan makin ketat.
"Jadi persiapkan diri dengan baik, tapi jangan lupa ibadah,
sembahyang, jangan lupa olahraga, agar tubuh sehat," kata Presiden. (WDY)
Presiden Tak Ingin Ada Anak Putus Sekolah
Jumat, 16 Juni 2017 13:18 WIB